SOLOPOS.COM - Seorang penjaga kamar mayat (kanan) menyiapkan peti jenazah korban tabrak lari asal Sambungmacan, Andi Prasetyo, 17, di RSUD dr. Soehadi Prijonegoro Sragen, Jumat (8/9/2017). (Tri Rahayu/JIBI/Solopos)

Pelajar asal Sambungmacan, Sragen, tewas setelah menjadi korban tabrak lari.

Solopos.com, SRAGEN — Seorang pelajar asal Dukuh Pahingan RT 005, Desa Plumbon, Sambungmacan, Sragen, Andi Prasetyo, 17, tewas setelah menjadi korban tabrak lari oleh truk di jalan raya Sragen-Ngawi, depan Puskesmas Ngrampal, Sragen, Jumat (8/9/2017) pagi.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pelajar kelas X salah satu SMK swasta di Sragen itu tersambar truk tak dikenal saat berangkat sekolah sekitar pukul 06.30 WIB. Seorang tetangga depan rumah Andi Prasetyo, Wagiman, 55, saat ditemui Solopos.com di sela-sela mengurus jenazah Andi di kamar mayat RSUD dr. Soehadi Prijonegoro Sragen, Jumat siang, mengisahkan peristiwa yang menimpa Andi.

Didampingi saudara Andi, Wagiman menceritakan saat kejadian Andi mengendarai motor Honda Supra X 125 warna hitam-merah dari rumah ke sekolah di Nglorog, Sragen Kota, Sragen. Andi mengendarai motor berbarengan dengan kedua temannya yang sama-sama mengendarai motor.

“Jadi ada tiga motor yang melaju di belakang mobil ambulans ke arah barat. Andi bermaksud mendahului ambulans itu dari arah kanan. Namun dari arah berlawanan ada truk tak dikenal. Andi tidak jadi mendahului tetapi mencoba ke posisi semula di belakang ambulans. Saat hendak menghindari truk itu, setang motor sebelah kiri Andi menyenggol ambulans. Andi terjatuh ke kanan dan langsung ditabrak truk itu,” kisah Wagiman.

Wagiman melanjutkan truk tak dikenal itu tidak berhenti dan terus melaju. Warga sekitar juga tidak mengenali truk itu. Andi meninggal di lokasi kejadian dalam kondisi yang mengenaskan. Jenazah Andi langsung dievakuasi polisi dan dilarikan ke kamar mayat RSUD dr. Soehadi Prijonegoro Sragen.

Jumanto, 51, kakek Andi, mengatakan Andi baru masuk sekolah lagi tahun ini. Sebelumnya, Andi yang merupakan bungsu dari tiga bersaudara itu tidak bisa melanjutkan sekolah setelah lulus SMP.

“Anak itu bisa sekolah setelah kakaknya pulang dari perantauan dan membiayai sekolahnya. Ternyata malah anak itu bernasib seperti ini,” ujarnya.

Penjaga kamar mayat RSUD Sragen, Mulyono, 50, menyampaikan hasil pemeriksaan medis dari RSUD menunjukkan kondisi Andi mengalami luka serius. Dia menyampaikan kepalanya pecah, keluar darah di hidung dan telinga.

“Kaki kiri bagian paha dan lutut juga patah. Pada bagian tubuh lainnya juga mengalami luka berat. Korban tiba di RSUD sudah meninggal dunia. Jenazah dimandikan dan dikafani di kamar mayat dan sekarang menunggu ambulans untuk mengantar ke rumah duka,” katanya.

Andi dimakamkan di permakaman umum dukuh setempat pada Jumat siang sekitar pukul 13.00 WIB.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya