SOLOPOS.COM - kondisi mobil travel setelah terguling. (Istimewa/JIBI/Solopos)

Kecelakaan Sragen menimpa mobil travel AM Trans yang ditumpangi 23 buruh bangunan.

Solopos.com, SRAGEN--Sebuah mobil travel AM Trans yang ditumpangi 23 orang buruh bangunan terguling di tikungan Cemara jalan raya Purwodadi-Tangen, tepatnya di Dukuh Glagah Desa Dukuh, Kecamatan Tangen, Sragen, Jumat (21/8/2015) pukul 09.00 WIB. Akibatnya, enam orang penumpang dilarikan ke RSUD Sragen dan dua orang sempat dibawa ke Puskesmas Tangen karena mengalami luka-luka.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Para pekerja bangunan itu berasal dari Desa Doplang, Randublatung, Kabupaten Blora; Desa Randurejo, Pulokulon, Kabupaten Grobogan, dan Desa Prau, Keradenan, Grobogan. Mereka menyewa mobil travel berpelat nomor K 1220 HF untuk mengantar ke Bandara Adi Sumarmo Solo. Kecelakaan tunggal tersebut bermula saat Haris, 37, sopir mobil travel asal Purwodadi, Grobogan berangkat mengantar para buruh bangunan dari Keradenan Purwodadi sekitar pukul 08.00 WIB. Mereka hendak merantau ke Pekanbaru Riau.

Ekspedisi Mudik 2024

“Ya, kami mengejar waktu jadwal penerbangan di Bandara Adi Sumarmo Solo pukul 09.45 WIB. Padahal kami baru kumpul di Purwodadi pukul 07.00 WIB dan berangkat sekitar pukul 08.00 WIB. Kami ke Solo melewati Tangen, Sragen. Mobil memang melaju berkecepatan tinggi. Nah, saat hendak sampai tikungan dan jalan menurun di Glagah itu, sopir tak mengurangi gas,” kata E.N. Didik, 35, salah satu korban asal Dukuh Gudel, Desa Randurejo, Pulokulon, Grobogan, saat ditemui Solopos.com di RSUD Sragen, Jumat.

Sopir sempat mengerem tiga kali sesampainya di tikungan maut itu. Didik mengatakan rem itu tak mampu mengurangi kecepatan dan saat direm kali terakhir mobil hilang kendali dan akhirnya terguling ke kiri jalan dan keluar dari badan jalan. Dia bersama empat orang lainnya yang duduk di dekat jendela sebelah kiri jadi korban semua. “Kepala saya terjepit pintu. Ini ada puluhan jahitan di kepala bagian samping, bagian belakang, dan kaki kanan. Kemudian pelipis robek,” kata Didik.

Dia mengatakan korban yang paling parah Ribut Wahyudi, 35, yang satu rombongan dengannya. Ribut mengalami luka serius di kepala sebelah kanan tepatnya di bagian atas mata. Ribut yang ditunggui keluarganya tidak bisa diajak komunikasi. Jarmin, tetangga Didik, juga mengalami luka-luka.

“Ya, jadi begini. Semua tak jadi berangkat merantau. Mobil travel juga diamankan polisi. Yang penting kesehatan kami dulu. Kami sebenarnya mau bekerja di proyek bangunan di Pekanbaru karena diajak teman. Rencana ada kontrak kerja selama tiga bulan. Namun semua itu batal karena musibah ini,” ujar Didik.

Seorang saksi mata asal Desa Katelan, Tangen, Sri Wahono, mengatakan mobil travel itu tidak hanya terguling tetapi juga sempat terseret sepanjang delapan meter. Dia menyampaikan minibus itu rusak parah, semua kaca remuk, kabin ringsek.
“Ada enam orang yang dilarikan ke RSUD Sragen dan dua orang dirawat di Puskesmas Tangen. Saya sempat tanya beberapa penumpang. Para penumpang sudah mengingatkan sopir agar jangan terlalu kencang. Namun peringatan itu tak dihiraukan sopir,” ujar dia kepada Solopos.com.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya