SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p>Solopos.com, SRAGEN &mdash; Dua bocah yang berstatus masih pelajar sekolah dasar (SD) ditemukan meninggal dunia lantaran tenggelam di Sungai Banaran, tepatnya di Dukuh Gebang Tengah RT 009, Desa Gebang, Masaran, <a href="http://soloraya.solopos.com/read/20180415/491/910561/tahun-ini-bupati-sragen-ditarget-tetapkan-30-unit-cagar-budaya">Sragen</a>, Selasa (22/5/2018) pukul 14.30 WIB. Bocah yang masih belia itu tenggelam saat mandi lantaran tidak bisa berenang.</p><p>Kapolsek Masaran AKP Agus Jumadi mewakili Kapolres <a href="http://soloraya.solopos.com/read/20180415/491/910525/rumah-warga-pengkol-sragen-ambruk-dimakan-rayap">Sragen</a> AKBP Arif Budiman saat dihubungi <em>Solopos.com, </em>Selasa malam. Agus menyampaikan kedua korban beridentitas UNI, 10, dan ABS, 10, warga desa setempat. Agus mengisahkan peristiwa nahas itu bermula saat kedua korban bersama kedua temannya, PSAT, 12, dan KM, 8, pada pukul 12.00 WIB berangkat ke&nbsp; pinggir sungai dengan naik sepeda angin. Mereka ke sungi bertujuan untuk memancing.</p><p>&ldquo;Pukul 13.30 WIB, mereka mandi bersama di Sungai Banaran <a href="http://soloraya.solopos.com/read/20180413/491/910255/demo-sukmawati-ketua-fpi-sragen-bersitegang-dengan-kapolres">Sragen</a>. Saat mandi tersebut, kedua korban menengah sementara kedua temannya mandi di pinggir. Semakin ke tengah semakin dalam dan kedua korban tidak bisa berenang. Akhirnya, kedua korban tenggelam. Mengetahui hal itu, kedua teman korban berlari memberitahu Multaman, 60, Ketua RW setempat,&rdquo; ujarnya.</p><p>Mumtaman segera menghubungi Tim SAR Poldes Masaran untuk pencarian korban. Poldes Masaran berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), dan Palang Merah Indonesia (PMI). Sekitar pukul 14.30 WIB, tim SAR gabungan berhasil menemukan korban. Kedua korban dievakuasi ke daratan. Korban diperiksa oleh tim Puskesmas 1 Masaran dan Tim Identifikasi Polres Sragen.</p><p>&ldquo;Dari hasil pemeriksaan tim medis dan tim identifikasi Polres Sragen tidak ditemukan tanda-tanda penganiayaan. Kedua jenazah korban diserahkan kepada pihak keluarga. Pihak keluarga keberatan bila dilakukan autopsi yang dituangkan dalam surat pernyataan. Korban kemudian dilanjutkan dengan prosesi pemakaman,&rdquo; kata Kapolsek.</p><p>Angota Tim SAR Poldes Masaran, Tri Setyawan, mengatakan Tim Poldes yang menerima laporan langsung terjun untuk mengevakuasi. Dalam waktu satu jam, kata dia, tim SAR Poldes bisa menemukan kedua korban. &ldquo;Kedua bocah masih pelajar SD. UNI masih duduk di Kelas V dan ABS duduk di Kelas VI,&rdquo; ujarnya.</p><p>Kepala Pelaksana BPBD Sragen, Sugeng Priyono, mengatakan BPBD menerjunkan tiga orang ke lokasi untuk membantu evakuasi. Dia mengatakan evakuasi berjalan lancar. Berdasarkan identifikasi, ujar dia, keluarga korban merupakan keluarga tidak mampu. &ldquo;Kami sempat memberi bantuan berupa dua paket sembako, seperti beras, air mineral, mi instan, minyak, susu, gula, dan ala kadarnya,&rdquo; tambahnya.</p>

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya