SOLOPOS.COM - Lokasi kecelakaan Sumberlawang yang menewaskan bocah balita berusia 1,5 tahun, di simpang tiga menuju Lapangan Pacuan Kuda Ki Ageng Serang, Sumberlawang, Sragen, Selasa (13/9/2016). (M Khodiq Duhri/JIBI/Solopos)

Kecelakaan Sragen di Sumberlawang menyisakan tanda tanya.

Solopos.com, SRAGEN — Penyebab putusnya leher bocah balita yang menjadi korban kecelakaan lalu lintas di jalan Solo-Purwodadi tepatnya di simpang tiga menuju Lapangan Pacuan Kuda Nyi Ageng Serang Sumberlawang, Sragen, Senin (12/9/2016), belum diketahui.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Kasat Lantas Polres Sragen AKP Dwi Erna Rustanti mewakili Kapolres Sragen AKBP Cahyo Widiarso mengaku belum bisa menyimpulkan penyebab putusnya leher balita berusia 1,5 tahun bernama M. Arya Hakim Pragaswara itu. (Kronologi Laka Sumberlawang)

Anak kedua dari pasangan Waris Siswanto, 34, dan Indah Nurwati, warga Dukuh Penjalinan, Desa Plosorejo, Tawangharjo, Grobogan itu, mengalami luka parah dalam kecelakaan yang terjadi setelah Salad Id tersebut. (Tubuh Diangkat, Kepala Bocah Malah Menggelinding)

“Kami belum bisa menganalisa penyebab kematian korban dengan luka seperti itu [putus leher]. Yang bisa menjelaskan penyebab kematian korban hanya tim dokter yang melakukan visum,” jelas Erna kala dihubungi Solopos.com, Selasa (13/9/2016).

Sebelumnya beredar dugaan penyebab putusnya leher balita itu karena jeratan selendang saat terjadi kecelakaan. Meski begitu, Erna belum bisa berkomentar karena dirinya belum mendapatkan hasil visum tim dokter dari RS Yakssi Gemolong terhadap jasad balita itu.

”Sampai sekarang hasil visum belum diserahkan kepada kami. Saya belum tahu kapan akan diserahkan pada kami karena itu tergantung dari tim dokter yang menganalisanya,” terangnya.

Sebelumnya diberitakan, tubuh M. Arya Hakim Pragaswara, ditemukan berada di bawah pohon di sekitar lokasi kejadian, tepatnya di Dukuh/Desa Ngandul RT 005, Sumberlawang, Sragen. Peristiwa nahas itu berawal saat Sulistyo, 25, warga Dukuh Bringin RT 013, Desa Pare, Kecamatan Mondokan, Sragen mengendari motor Honda Megapro berpelat nomor AD 2563 UN dari arah utara atau Purwodadi.

Sulistyo berboncengan dengan temannya, satu dukuh, Hardi, 26, bermasud belok kanan ke arah pacuan kuda. Tiba-tiba dari arah belakang, Waris Siswanto melaju bersama istri dan kedua anaknya mengendarai motor Honda Vario berpelat nomor K 3282 VZ. Motor Honda Vario itu menghantam motor Sulistyo.

Masing-masing korban terpental dari motornya. Sulistyo dan Hardi hanya mengalami luka lecet ringan. Waris bersama istri dan anak pertamanya Ahmad Rizal Yanu, 10, dilarikan ke RS Yakssi Gemolong. Ahmad hanya luka ringan. Waris mengalami lecet pada dagu dan lutut sedangkan Indah luka robek di kepala dan mengeluhkan nyeri dada. Sementara anak balitanya, M. Arya, meninggal dunia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya