SOLOPOS.COM - Kondisi truk yang ditabrak motor dan mengakibatkan dua orang tewas. (Tri Rahayu/JIBI/Solopos)

Kecelakaan Sragen terjadi di jalan raya Tanon-Brumbung dan mengakibatkan dua orang tewas.

Solopos.com, SRAGEN–Wahyudi, 32, dan Mega, 18, warga Dukuh Pungkolrejo RT 016, Desa Tempelrejo, Kecamatan Mondokan, Sragen meninggal dunia dalam kecelakaan lalu lintas di jalan raya Tanon-Brumbung, tepatnya sebelah selatan Rumah Makan Ratna Sari, Dusun Sidorejo, Dukuh Brumbung, Desa Karangasem, Tanon, Jumat (5/2/2016) pukul 05.00 WIB.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Bapak dan anak itu tewas saat mengendarai motor Yamaha RX King berpelat nomor AD 5536 AH dan menyeruduk truk bermuatan 120 sak pakan ternak yang berhenti di pinggir jalan. Peristiwa itu bermula saat Andi Achmadi, 27, warga Karangjati RT 001/RW 005, Wonosegoro, Boyolali menghentikan laju truk bermuatan tujuh ton pakan ternak di jalan raya Tanon-Brumbung karena ban sebelah kiri belakang pecah pukul 04.00 WIB. Pengemudi truk berpelat nomor H 1895 DW mencoba mengganti ban tersebut. Ban yang satunya ikut kempes karena tak kuat menahan beban di bak truk. Terpaksa mereka harus menunggu sampi pagi tiba untuk mencari tukang.

Sambil menunggu pagi, Andi bergantian jaga dengan kernetnya Novian Anu Nugroho, 36, warga Ketoyan RT 002/RW 005, Wonosegoro, Boyolali. Saat bergantian jaga itu, terdengar suara benturan keras di bagian belakang. Andi mengira ban sebelah kanan belakang ikut pecah. Ia melongok ke belakang. Ia kaget melihat dua orang tergeletak di jalan. Dua orang itu tidak lain Wahyudi dan Mega.

“Andi membawa dua korban itu ke tepian jalan. Laki-laki itu mencoba minta bantuan warga yang melintas di jalan itu. Ternyata tak satu pun warga yang mau. Akhirnya, mobil patroli Polsek Tanon lewat dan berhenti. Dua korban itu langsung dibawa ke Puskesmas Tanon,” ujar Kanit Laka Iptu Sudarmaji mewakili Kapolres Sragen AKBP Ari Wibowo saat ditemui wartawan, Jumat siang.

Tim Polsek Tanon yang dipimpin AKP Agus Jumadi langsung berkoordinasi dengan Unit Laka Satlantas Polres Sragen. Tim medis Puskesmas 2 Tanon memeriksa kondisi kedua korban yang sudah tidak bernyawa itu. Sudarmaji langsung memerintahkan anggota untuk mendatangi lokasi kejadian.

“Saya juga melihat di lokasi kejadian. Kemudian saya ke puskesmas. Keluarga korban sudah berkumpul di sana. Istri korban menangis histeris karena kehilangan suami dan anak. Saya minta aparat Kecamatan Tanon berkoordinasi dengan perangkat Desa Tempelrejo untuk proses pemulangan jenazah,” ujar Sudarmaji.

Dia mengatakan keterangan dari dokter puskesmas sudah cukup terkait dengan kondisi korban yang meninggal dunia. Dia mengatakan Wahyudi mengalami luka serius pada leher, tangan kanan lecet-lecet, perut lecet, dan kedua kaki juga lecet. Patah pada tulang leher, kata dia, yang menyebabkan kematian Wahyudi. Sementara Mega juga mengalami luka pada leher, lutut kiri patah terbuka, pendarahan pada hidung, tangan kiri lecet. Sudarmaji menduga benturan keras pada kepala bagian depan yang menyebabkan pendarahan hidung dan berakibat pada kematian.

“Korban sudah diserahkan ke keluarga. Truk kami tahan di Mapolres Sragen untuk pemeriksaan lebih lanjut,” ujarnya.

Sudarmaji menyampaikan Wahyudi ini sebenarnya ingin mengantar anaknya, Mega, berangkat kerja di sebuah pabrik di kawasan Gondangrejo, Karanganyar. Dia menduga Wahyudi mengemudikan motornya dengan kecepatan tinggi. “Saya menemukan fakta motor Yamaha King itu sampai putus rangka motor menjadi dua bagian. Sebenarnya truk itu sudah menyalakan lampu hati-hati. Posisi truk pun tidak terlalu memakan badan jalan. Tetapi benturan keras itu yang berakibat fatal,” tutur dia yang dibenarkan Kapolsek Tanon saat ditemui secara terpisah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya