SOLOPOS.COM - Seorang petugas Satlantas Polres sragen memeriksa lokasi kecelakaan di jalan raya Sukowati Sragen, tepatnya di depan Toserba Matahari, Sabtu (7/6/2014) siang. (JIBI/Solopos/Sragen)

Solopos.com, SRAGEN–Kecelakaan maut kembali terjadi di Kabupaten Sragen, Sabtu (7/6/2014) siang, di jalan raya Sukowati, tepatnya di depan Toserba Matahari.

Bus pariwisata Medali Mas berpelat nomor N 7160 UA yang membawa rombongan peziarah asal Malang, Jawa Timur (Jatim), menggasak sepeda motor Honda Beat berpelat nomor AD 4682 ACE.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sepeda motor dikendarai Sri Nurwati, 33, warga Pucang RT 26 Bedoro, Sambungmacan, Sragen. Sri bersama dua anaknya, Syafiq Janu Segara, 6, dan Shofi Anindra Segara, 2, serta Aswahani. Nama yang disebut terakhir adalah adik dari Sri Nurwati. Mereka sedang dalam perjalanan pulang setelah belanja celana di Sragen. Bus yang mengangkut 47 peziarah dalam perjalanan ke Malang.

Informasi yang dihimpun solopos.com di lokasi kejadian, sepeda motor yang dikendarai Sri Nurwati oleng sesaat sebelum kecelakaan. Lantaran tidak mampu menguasai kendaraan, sepeda motor tersebut jatuh ke sisi kanan.

Nahas di sebelah kanan melaju bus Medali Mas yang disopiri Andi Abdullah, 55. Aswahani yang duduk di jok belakang terjatuh dengan posisi kepala berada di bawah kolong bus.

Lantaran jarak yang terlalu dekat dengan bus, kepala Aswahani terlindas ban bagian belakang-kiri bus. Beruntung Sri Nurwati dan kedua anaknya selamat kendati mengalami sejumlah luka.

Sejurus kemudian para korban dilarikan ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Sragen tak jauh dari lokasi kejadian. Sedangkan sopir dan bus Medali Mas dibawa petugas ke Mapolres Sragen. Seorang juru parkir di dekat lokasi kejadian, Wahimin, menuturkan kecepatan bus dan sepeda rendah.

“Kecepatan sama-sama rendah, paling sekitar 25 kilometer per jam,” tutur dia.

Dia menduga sepeda motor yang dikendarai Sri Nurwati oleng karena tersenggol badan bus.  “Kemungkinan tersenggol setangnya. Lah setahu saya kendaraan adanya ya cuma itu,” imbuh dia.

Penuturan senada disampaikan korban, Sri Nurwati, saat ditemui wartawan di IGD RSUD Sragen. Menurut dia sepeda motor yang dikendarainya oleng karena tersenggo badan bus Medali Emas.

Namun pernyataan berbeda disampaikan kernet bus Medali Mas, Hadi, 46, ditemui wartawan di Mapolres Sragen. Menurut dia sepeda motor korban tersenggol sepeda motor lainnya.

“Tidak mungkin tersenggol bus. Kemungkinan justru tersenggol sepeda motor yang saat itu melaju di sebelah kiri kendaraan korban. Tukang parkir d lokasi kejadian tahu semua,” kata dia.

Hadi mengaku sudah 14 tahun menjadi kernet dari bus yang dikendarai Andi Abdullah. Selama 14 tahun, menurut dia, sang sopir belum pernah menyenggol atau menyerempet kendaraan lain. Dia menjelaskan rombongan penumpang bus sedang dalam perjalan pulang dari berziarah ke sejumlah lokasi di Jatim, Jateng, Jabar dan Jakarta. Rombongan berangkat pada Senin (2/6/2014) lalu.

“Kami pulang dari Jawa Barat pada Jumat [6/6) pukul 10.00 WIB dan sempat istirahat di Muntilan, Jateng],” tutur dia. Penjelasan Hadi diamini penumpang bus Medali Mas, Iin, 51, ditemui wartawan.

Terpisah, Kasatlantas Polres Sragen, AKP Nur Prasetyantoro, melalui Kanitlaka, Iptu Murtiyoko, menyatakan masih menyelidiki kasus kecelakaan tersebut. Polisi masih mengumpulkan informasi dari para saksi.

Iptu Murtiyoko menyatakan polisi sudah memeriksa sopir bus Medali Mas, Andi Abdullah. Namun menurut dia polisi belum bisa menyimpulkan penyebab kecelakaan maut tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya