SOLOPOS.COM - Kabid Angkutan Dinas Perhubungan Sragen Bintoro Setyadi memberi pembekalan dan seleksi AKUT di Dishub Sragen, Rabu (26/7/2017). (Tri Rahayu/JIBI/Solopos)

Kecelakaan Sragen, kasus kecelakaan lalu lintas selama enam bulan terakhir memakan 56 korban jiwa.

Solopos.com, SRAGEN — Angka kecelakaan lalu lintas di Bumi Sukowati sepanjang Januari-Juni 2017 mencapai 373 kasus. Kasus kecelakaan itu mengakibatkan korban meninggal dunia sebanyak 56 orang, luka ringan 414 orang, dan kerugian material Rp219,65 juta.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Data tersebut diungkapkan Kanit Dikyasa Satlantas Polres Sragen Ipda Rudi Hartono mewakili Kapolres Sragen AKBP Arif Budiman saat memberi pembekalan dan seleksi abdi yasa teladan di Dinas Perhubungan (Dishub) Sragen, Rabu (26/7/2017).

Data tersebut juga sudah dirapatkan bersama antara Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Sragen dan Dishub Sragen pada Senin (24/7/2017) lalu. Kasatlantas Polres Sragen AKP Dwi Erna Rustanti saat diwawancarai Solopos.com, Rabu siang, juga membenarkan data tersebut.

Rudi menyampaikan data kecelakaan lalu lintas yang melibatkan angkutan umum dan angkutan barang sepanjang Januari-Juni mencapai 71 kasus dan mengakibatkan 21 orang meninggal dunia, luka berat satu orang, dan 64 orang luka ringan, serta kerugian material Rp104,55 juta.

“Kecelakaan lalu lintas itu terjadi karena kurang disiplin dalam mematuhi rambu lalu lintas, terutama untuk para sopir angkutan umum. Jangan menurunkan penumpang di tempat sembarangan. Kemudian banyaknya pelajar di bawah umur yang sudah dibolehkan mengendarai motor. Padahal umurnya baru 14-15 tahun,” ujarnya.

Satlantas Polres Sragen sudah tidak kurang-kurangnya memberi imbauan dengan memasang baliho kecil, banner, sampai dibuat semacam monumen kecelakaan lalu lintas. Semua itu dilakukan Satlantas sebagai peringatan bagi masyarakat agar berhati-hati dalam mengendarai dan mengemudikan kendaraan bermotor.

Kepala Dishub Sragen, Muhari, menyampaikan upaya antisipasi agar tidak muncul korban kecelakaan baru sudah dilakukan dalam rapat koordinasi dengan Kasatlantas di Mapolres Sragen. Dia menjelaskan strategi yang pertama berupa tindakan preventif yang dikemas dengan ajang penilaian palajar pelopor lalu lintas untuk pelajar SMA.

Dia menjelaskan tujuannya bukan untuk juara tetapi lebih pada sosialisasi kepada pelajar agar tidak melanggar peraturan lalu lintas dan Sragen mewakili Jateng untuk maju ke tingkat nasional.

“Ajang pemilihan sopir teladan juga bertujuan mengurangi angka kecelakaan lalu lintas. Mulai hari ini [kemarin], kami menyeleksi awak kendaraan umum teladan [AKUT]. Kali ini diikuti 25 orang. Mereka akan dipilih untuk mewakili Sragen di tingkat provinsi dan nasional. Seleksinya ada tes tertulis, pemahaman rambu-rambu, dan seterusnya,” tuturnya.

Selain sosialisasi, Muhari juga menyiapkan rekayasa lalu lintas dengan pembuatan sistem satu arah di sejumlah lokasi jalan yang rawan kecelakaan. Sistem satu arah itu akan dipaparkan di hadapan Bupati Sragen, pekan depan.

Rencananya, Muhari memberilakukan sistem satu arah itu di Jl. Veteran, Jl. Ring Road Utara, dan Jl. Raya Sukowati Sragen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya