SOLOPOS.COM - Warga melintas di lokasi kecelakaan lalu lintas yang menewaskan dua perempuan warga Banaran di Simpang Tiga Pondok, Desa/Kecamatan Sambungmacan, Sragen, Jumat (18/8/2017). (Tri Rahayu/JIBI/Solopos)

Kecelakaan di Sambungmacan Sragen ini menyebabkan 2 perempuan meninggal dunia. Motor mereka diseruduk truk trailer.

Solopos.com, SRAGEN — Dua orang perempuan muda asal Dukuh Korowelang RT 050, Desa Banaran, Kecamatan Sambungmacan, Sragen, Septi Astuti, 25, dan Winda Riski Rahmawati, 18, meninggal dunia setelah diseruduk truk trailer di simpang tiga Pondok, Desa/Kecamatan Sambungmacan, Sragen, Jumat (18/8/2017) pagi.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Ajaibnya, bocah berusia 17 bulan yang digendong Winda selamat dari maut. Peristiwa kecelakaan lalu lintas tersebut terjadi pada pukul 06.45 WIB. Saat itu, Purwanto, 45, tukang ojek asal Dukuh Sambi Unggul RT 001, Desa/Kecamatan Sambungmacan, sudah mangkal di pos ojek di sebelah utara simpang tiga Pondok. Purwanto mengetahui peristiwa tragis yang menimpa dua ibu itu.

Purwanto saat ditemui wartawan di lokasi kejadian mengisahkan kronologi kecelakaan maut itu. Dia mengatakan kedua perempuan itu naik motor Honda Vario warna hitam dengan pelat nomor AD 2122 PN berjalan dari arah timur (Ngawi) ke barat (Sragen). Septi Astuti, anak pedagang bakso Pak Darmin, mengendarai motor di depan. Sedangkan Winda membonceng di belakang sambil menggendong anak laki-lakinya.

“Saat itu, motor mereka sudah menyalakan lampu aksen kanan sesampaikan di simpang tiga Pondok karena mau menyeberang ke kanan atau arah Jenar. Saat sampai di marka tengah jalan tiba-tiba truk trailer Nissan Diesel warga putih berpelat nomor S 8616 PB menyeruduk dari belakang. Mereka terjatuh di tengah lajur jalan sisi utara,” ujar Purwanto.

Namun, menurut Purwanto, truk yang dikemudian Salim, 35, warga Sumberbendo RT 005/RW 001, Saradan, Madiun, itu bukannya dibanting ke kiri (selatan). Truk terus melaju seperti tidak direm sehingga roda belakang truk itu mengenai tubuh kedua perempuan itu.

Purwanto pun berlari melihat kondisi kedua korban. Ia tak kuasa melihat kondisi dua korban yang mengenaskan sembari mengatur lalu lintas. Saat itulah, Purwanto melihat ada sesuatu bergerak di balik selendang jenazah Winda. Ia kaget setelah dibuka ternyata ada seorang bocah balita mungil yang belakangan diketahui bernama Keprar Evano Nandana.

“Saya melepas kain selendang yang untuk menggendong bayi itu. Bayi itu pun saya gendong. Beberapa orang saya mintai tolong untuk mengantar bayi ke puskesmas tidak mau. Akhirnya, ada orang yang mau mengantar bayi ke Puskesmas Sambungmacan II. Ajaib, bayi itu luka di bagian kaki kiri dan kemaluannya,” ujarnya.

Motor korban pun terseret terbawa truk itu sampai 300 meter dekat Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Jatisumo. Jenazah kedua korban sempat ditutupi kertas koran sembari menunggu evakuasi dari tim Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Sragen.

Tak lama kemudian tim Satlantas dari Pos Lantas Jatisumo datang untuk mengevakuasi korban ke kamat mayat RSUD dr. Soehadi Prijonegoro Sragen. Motor korban diamankan di Pos Lantas Jatisumo dalam kondisi remuk bagian depan dan belakang. Sementara truk trailer dengan membawa boks container warna biru diamankan di Mapolres Sragen beserta sopir dan kernetnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya