SOLOPOS.COM - Kapolresta Solo Kombes Pol Ahmad Lutfi (membawa senter) memeriksa lokasi tersamvarnya Yamaha Mio oleh KA Matarmaja di Nayu, Nusukan, Solo, Rabu (27/5/2015) malam. (Sunaryo Haryo Bayu/JIBI/Solopos)

Kecelakaan Solo terjadi di lintasan kereta api (KA) tanpa palang, Rabu (27/5/2015) malam. Tak ada korban jiwa lantaran aksi heroik Ardha.

Solopos.com, SOLO – Kecelakaan kereta api terjadi di lintasan kereta api (KA) tanpa palang Sumbernayu, Kelurahan Kadipiro, Kecamatan Banjarsari, Solo, Rabu (27/5/2015), sekitar pukul 19.30 WIB.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Tiga orang yang terlibat dalam kecelakaan tersebut selamat dari maut. Namun, seorang lelaki  yang mengendarai motor bernomor polisi AD 2624 PU tersebut sempat terseret kereta api.

Berdasarkan keterangan yang dihimpun , lelaki pengendara motor yang sempat terseret KA tersebut bernama lengkap Arleonie Dwi Ardha Aditya Kusuma yang akrab disapa Ardha.

Ekspedisi Mudik 2024

Rekan Ardha, Yunus Irawan, 44, mengatakan Ardha bekerja sebagai guru di SDIST Ibnu Qoyyim Solo. Menurut Yunus, keluarga korban menceritakan sebelum terseret kereta api, Ardha sempat menyelamatkan anak lelakinya, Alfino, dan keponakan perempuannya, Imel.

Yunus juga menjelaskan setelah menyelamatkan dua anak tersebut, Ardha terseret kereta api sejauh dua meter.

“Jadi beliau itu terseretnya tidak 100 meter, tapi sekitar dua meter,” ujar Yunus saat dihubungi Solopos.com, Jumat (29/5/2015).

Berdasarkan keterangan Yunus, anak dan keponakan Ardha dalam keadaan baik saat ini. Yunus menjelaskan kecelakaan yang sempat terjadi tersebut tidak membuat dua anak itu takut.

“Alhamdulilah anaknya dan keponakannya dalam keadaan baik. Mereka main-main biasa,” jelas Yunus.

Dalam kesempatan yang sama, Yunus menjelaskan keadaan terakhir Ardha di RSUD dr. Moewardi Solo. Yunus yang menjenguk Ardha, Kamis (28/5/2015) lalu, menerangkan Ardha menjalani operasi pada bagian kepala yang mengalami luka.

Soal detail operasi, Yunus mengaku tidak banyak tahu. Keterangan yang ia dapat sebatas dari anggota keluarga, bukan secara langsung dari dokter yang menangani Ardha.

“Pas saya jenguk kemarin, operasi kepala yang luka. Ini baru menunggu perkembangannya nanti bagaimana. Kalau baik dan memungkinkan baru nanti ke bagian tubuh lain, punggung, pinggul, tangan, dan kaki,” jelas Yunus.

“Itu perkiraan dari keluarga, nggih. Bukan dari dokter secara langsung,” lanjut Yunus.

Terkait dengan musibah kecelakaan yang terjadi kepada Ardha, Yunus dan rekan-rekan kerjanya di SDITS Al Qayyim Solo berupaya membantu untuk segi pendanaan perawatan Ardha.

“Kami sekadar membantu dari pendanaan,” ujar Yunus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya