SOLOPOS.COM - ilustrasi kecelakaan (JIBI/Harian Jogja/Ist)

Kecelakaan Sleman menewaskan satu orang warga Moyudan, Sleman.

Harianjogja.com, SLEMAN – Kecelakaan lalu lintas (lakalantas) kembali terjadi. Kali ini peristiwa terjadi di di Jalan Wates Km. 5 Delingsari, Ambarketawang, Gamping, Sleman, Selasa (28/7/2015) dinihari dan satu orang dilaporkan tewas.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kapolsek Gamping Kompol Agus Zaenuddin menjelaskan, Korban meninggal dunia dalam peristiwa itu adalah, pengemudi motor Honda Vario AB 2609 X, Jafnan, 34, warga Gamplong, Sumber Rahayu, Moyudan. Pembonceng motor, atas nama Sukimin, warga Nglaren RT 01 RW 08 Mendenrejo, Kradenan, Blora, lanjutnya, mengalami luka pada bagian bibir atas sobek dan sejumlah giginya tanggal.

Ekspedisi Mudik 2024

“Kalau korban MD [meninggal dunia], luka di bagian kepala, dada memar,” terangnya, Selasa (28/7/2015).

Agus menjelaskan, peristiwa lakalantas berawal saat pengemudi tronton L 8025 UU, Totok Soleh Hidayat, 32, warga Darmawangsa, Tabanan Bali memarkir truknya di depan tambal ban Delingsari. Kondisi truk tronton itu berhenti di sisi selatan badan jalan menghadap ke barat untuk keperluan mengganti ban sekitar pukul 02.30 WIB.
“Sopir truk, sudah memasang traffic cone [kerucut lalu lintas],” ujarnya.

Saat itu tiba-tiba, korban mengemudikan motor melaju dari arah timur menuju ke barat dengan kecepatan sedang. Sampai di tempat kejadian perkara, sepeda motor yang dikemudikan korban menabrak bak truk bagian kanan belakang.

Akibatnya bagian depan motor yang dikemudikan korban pun rusak. Sedangkan truk tronton mengalami kerusakan pada lampu belakang. “Saat itu juga korban dibawa ke RS PKU Gamping,” imbuhnya.

Sebelumnya, Ditlantas Polda DIY, mencatat terjadi peningkatan jumlah lakalantas selama operasi Ketupat Progo 2015. Dari 44 kasus menjadi 52 kasus lakalantas dengan tiga korban meninggal dunia. Penyebab lakalantas sebagian besar karena kelalaian manusia dan selalui diawali dengan pelanggaran.

“Sebuah kecelakaan pasti diawali dengan pelanggaran itu sudah merupakan rumus. Juga karena sopan santun di jalan itu belum dilaksanakan sehingga banyak kecelakaan,” ungkap Dirlantas Polda DIY Kombes Tulus Ikhlas Pamoji. (Sunartono)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya