SOLOPOS.COM - Dian Permatasari memotret mobilnya yang tercebur ke sungai di belakang DP Mall Jl. Sekayu Raya, Semarang Tengah, Kota Semarang, Jateng, Kamis (23/2/2017) siang. (Facebook.com-Andika Putra)

Kecelakaan di Semarang yang menimpa seorang wanita PNS membuat netizen gagal fokus.

Semarangpos.com, SEMARANG – Kecelakaan di belakang DP Mall, Jl. Sekayu Raya, Semarang Tengah, Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng), Kamis (23/2/2017) siang, melibatkan Dian Permatasari, wanita yang berprofesi sebagai pegawai negeri sipil (PNS) Dinas Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (DPKAD) Pemkot Semarang. Mobil Toyota Avanza Hitam berpelat nomor H 8845 SF yang ia kemudikan tercebur ke sungai.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

PNS DPKAD Pemkot Semarang, Dian Permatasari, saat ditanyai warga seusai mengalami kecelakaan di Jl. Sekayu Raya, Semarang Tengah, Kamis (23/2/2017). (JIBI/Semarangpos.com/Istimewa/warga)

PNS DPKAD Pemkot Semarang, Dian Permatasari, saat ditanyai warga seusai mengalami kecelakaan di Jl. Sekayu Raya, Semarang Tengah, Kamis (23/2/2017). (JIBI/Semarangpos.com/Istimewa/warga)

Informasi kecelakaan di Kota Semarang itu pun mencuat dan menjadi viral di grup Facebook Media Informasi Kota Semarang (MIK Semar). Sejumlah netizen member MIK Semar yang menjadi saksi mata ramai-ramai mengunggah foto kecelakaan yang dialami wanita PNS tersebut. Rekan segrup mereka pun tamai-ramai menyimak lalu berkomentar.

Nyatanya, sebagian netizen gagal fokus ketika melihat foto kecelakaan di Semarang itu. Sebagian netizen itu justru terfokus pada wanita cantik pemilik mobil nahas itu, Dian, yang justru terlihat santai dan malah memotret mobilnya yang terperosok ke sungai.

Netizen lantas menduga pemilik mobil tersebut adalah orang yang sangat kaya karena terlihat santai saat melihat mobilnya ringsek. “Wis slamet, Wonge yo sugih ketoke. Santai wae,” tulis pengguna akun Jack.

Sangar mental mba’e, bar njumplait isih sempet foto-foto,” timpal pengguna akun Harry Bleutubby.

Sejumlah netizen juga lantas berspekulasi kecelakaan tersebut terjadi karena sang pengemudi, Dian, mengantuk saat berkendara. Padahal, seperti dikabarkan Semarangpos.com sebelumnya, wanita PNS itu mengaku mendadak merasa pusing saat melintas di lokasi kecelakaan sehingga ia tercebur ke sungai yang terdapat di belakang DP Mall itu.

Selain menyita perhatian netizen, kecelakaan di Semarang tersebut juga sempat menyita perhatian masyarakat dan pengguna jalan di sekitar lokasi kejadian untuk menonton mobil Toyota Avanza yang tercebur itu. Toyota Avanza tersebut berhasil diangkat ke bibir sungai beberapa jam kemudian.

Kendati mobilnya rusak cukup parah, sang pengemudi, Dian Permatasari, yang membuat sebagian netizen gagal fokus saat mengamati fotonya memang hanya mengalami luka yang tak berarti meskipun sempat syok. (Ginanjar Saputra/JIBI/Semarangpos.com)

kecelakaan semarang, pns semarang

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya



Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng

PKS Buka Peluang Poros Ketiga Pilkada Solo 2024

PKS Buka Peluang Poros Ketiga Pilkada Solo 2024
author
Kurniawan , 
Ahmad Mufid Aryono Kamis, 25 April 2024 - 16:42 WIB
share
SOLOPOS.COM - Ketua DPD PKS Solo Daryono. (Istimewa)

Solopos.com, SOLO—DPD Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kota Solo membuka lebar kemungkinan membentuk poros ketiga di Pilkada Solo 2024.

Mereka pun telah menyiapkan tiga kader terbaiknya untuk mengisi posisi Calon Wali Kota atau Calon Wakil Wali Kota Solo. Penjelasan itu disampaikan Ketua DPD PKS Solo, Daryono, saat diwawancara Solopos.com, Kamis (25/4/2024).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Ada lah [peluang poros ketiga]. Kalau dengan dua poros yang ada, kami kurang bisa menjalin komunikasi, ya memungkinan untuk poros ketiga. Kan hanya sembilan kursi. Dan itu jadi amanat Musda PKS kemarin,” terang dia.

Daryono menjelaskan PKS sudah mempunyai modal tujuh kursi DPRD Solo hasil Pemilu 2024. Dengan kursi sebanyak itu, PKS hanya butuh tambahan dua kursi untuk bisa mengusung Cawali-Cawawali sendiri di Pilkada 2024.

Koran Solopos

“Ya kan ada PAN, PKB, Golkar juga. Ya saya kira kami belum bisa memutuskan, karena baru memulai komunikasi,” imbuh dia. Ihwal peluang poros pertama dan kedua, Daryono menyebut poros PDIP serta poros Partai Gerindra-PSI.

“Kami melihat kan poros utamanya kalau di Solo kan masih PDIP yang punya 20 kursi. Kemudian poros keduanya ya barangkali partai-partai yang kemarin mengusung Capres Pak Prabowo, ada Partai Gerindra dan PSI,” urai dia.

Disinggung figur Cawali-Cawawali Solo, Daryono menyatakan PKS mempunyai tiga orang. Mereka yaitu Wakil Ketua DPRD Solo, Sugeng Riyanto; Ketua DPD PKS Solo, Daryono, dan Caleg DPRD Solo di Pemilu 2024, Abdul Kadir Audah.

Emagazine Solopos

Daryono mengakui aspek figur atau calon sangat penting ketika parpol akan membentuk koalisi atau poros. Aspek figur tidak kalah penting dari aspek kendaraan atau koalisi. “Poros ketiga ada aspek kendaraan serta calon,” tegas dia.

Ihwal posisi figur internal PKS, menurut Daryono, menyesuaikan dengan koalisinya. Bila PKS menjadi partai dengan kursi terbanyak di koalisi, kader partai itu akan diusung sebagai Cawali Solo. Tapi bila tidak, PKS bakal menyesuaikan.

“Dari kami membuka semua kemungkinan, karena belum ada kemungkinan yang mengerucut. Sekarang belum ada skenario yang sudah mengerucut. Dari pernyataan terakhir ini kan belum ada yang sudah fix, pasti,” terang dia.

Interaktif Solopos

Daryono menggarisbawahi PKS tidak punya pantangan dalam hal koalisi partai. “Kami tidak ada penolakan dengan parpol tertentu, dan tidak mengharuskan dengan partai tertentu. Kami membuka dengan semua partai,” ujar dia.

 



Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.

Ada Aturan Baru terkait Polemik KomandanTe, 5 Caleg PDIP Wonogiri Tetap Mundur

Ada Aturan Baru terkait Polemik KomandanTe, 5 Caleg PDIP Wonogiri Tetap Mundur
author
Suharsih Kamis, 25 April 2024 - 16:36 WIB
share
SOLOPOS.COM - Lambang PDIP. (Dok Solopos)

Solopos.com, WONOGIRI — Lima calon anggota legislatif atau caleg PDIP yang berpotensi mendapat kursi di DPRD Wonogiri sesuai hasil Pemilu 2024 dipastikan tetap mengundurkan diri sesuai mekanisme KomandanTe Stelsel.

Hal itu meski ada kebijakan baru dari DPP PDIP untuk mengakomodasi protes dari caleg PDIP di beberapa daerah yang harus mundur sebagai konsekuensi strategi penetapan caleg terpilih berdasarkan sistem KomandanTe Stelsel.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDIP Wonogiri menyatakan tidak ada perubahan dalam penetapan caleg terpilih di internal partai meski terbit peraturan baru dari DPP. Penetapan caleg terpilih tetap berdasarkan perolehan suara dengan penerapan strategi Komandan Tempur (KoamandanTe) Stelsel pada Pemilu 2024.

Sebagai informasi, DPP PDIP menerbitkan Peraturan DPP PDIP No 3/2024 tentang Penyelesaian Perselisihan Internal Hasil Pemilihan Umum Anggota DPR dan DPRD PDIP 2024. Peraturan ditetapkan pada 17 April 2024 yang ditandatangani Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristiyanto.

Koran Solopos

Dalam pertimbangan huruf b peraturan tersebut tertulis bahwa penentuan calon terpilih dalam pelaksanaan pemilu legislatif DPR, DPRD provinsi dan kabupaten/kota 2024 adalah berdasarkan suara terbanyak sebagaimana diatur dalam UU No 7/2017 tentang Pemilu.

Peraturan itu juga menyebutkan perselisihan internal hasil pemilu antara sesama caleg PDIP di satu dapil mengenai penetapan perolehan suara hasil Pemilu diselesaikan secara simultan oleh Mahkamah Partai.

Ketua DPC PDIP Wonogiri, Joko Sutopo, mengatakan PP PDIP No 3/2024 itu tidak menggugurkan mekanisme penetapan calon terpilih berdasarkan perolehan suara sesuai penerapan strategi pemenangan KomandanTe Stelsel yang diatur dalam Peraturan Partai No 1/2023.

Emagazine Solopos

Bukan Diktum

Menurut dia, tidak ada satu pun Pasal dalam PP No 3/2024 yang menganulir mekanisme penetapan caleg PDIP menggunakan strategi pemenangan KomandanTe Stelsel atau pemenangan elektoral terpimpin, berbasis gotong royong yang bertumpu pada mesin partai yang diterapkan PDIP Wonogiri.

Jekek, sapaan akrabnya, menyampaikan dalam PP No 3/2024 yang menyebutkan penentuan calon terpilih Pemilu legislatif berdasarkan peraih suara terbanyak sesuai UU No 7/2027 bukanlah ketetapan melainkan hanya konsiderans.

”Itu konsiderans, bukan diktum. Jadi itu tidak bisa dipakai untuk menganulir [PP No 1/2023]. Kalau ada yang pakai itu, berarti salah pembacaan,” kata Joko Sutopo kepada Solopos.com, Rabu (24/4/2024).

Interaktif Solopos

Terbitnya PP No 3/2024 itu, kata dia, sebagai tanggung jawab partai untuk mengakomodasi caleg yang merasa ada pelanggaran kode etik berkaitan dengan perselisihan hasil suara dan pelanggaran disiplin partai.

Dengan begitu, peraturan tersebut sama sekali tidak menganulir penetapan calon terpilih dari hasil penerapan strategi pemenangan KomandanTe Stelsel. “Substansinya di situ,” ujar dia.

Sebelumnya, Jekek menyebutkan ada lima caleg PDIP pada Pemilu 2024 yang harus mundur meski memperoleh suara tinggi di dapil sebagai konsekuensi penerapan sistem KomandanTe Stelsel. Mereka yakni Yukanan Supriyanto dan Margono dari dapil I Wonogiri, Ruderikus Wiwoho Adi Sasono dari dapil II, dan Tarmanto dan Rusdiana dari dapil IV.



Caleg PDIP dapil IV Wonogiri, Rusdiana, saat ditemui Solopos.com di Ruang Komisi I DPRD Wonogiri, Kamis (25/4/2024), menerangkan tidak menyoal pengunduran dirinya dalam penetapan calon terpilih PDIP Wonogiri. Dia sudah paham betul hal itu sebagai konsekuensi dari penerapan strategi pemenangan KomandanTe Stelsel pada Pemilu 2024 ini.

Caleg Legawa

Rusdiana juga menyampaikan terbitnya PP No 3/2024 tidak akan membatalkan kewajiban pengunduran dirinya pada penetapan calon terpilih. Menurut dia, masing-masing caleg PDIP di Wonogiri sudah paham betul aturan partai tentang penetapan calon terpilih.

“Saya sebagai petugas partai tentu patuh dengan ketentuan partai. Apa yang sudah menjadi ketetapan partai harus saya ikuti,” ujar dia.

Hal serupa diungkapkan Caleg PDIP dapil I Wonogiri, Yukanan Supriyanto. Sebagai petugas partai, dia mengatakan patuh dan disiplin dengan apa yang sudah menjadi ketentuan partai. Pengunduran diri itu sudah menjadi konsekuensi atas penerapan strategi pemenangan partai.

Yukanan sama sekali tidak mempermasalahkan hal tersebut. Dia sudah paham atas segala hal yang menyangkut penetapan caleg terpilih PDIP. Aturan itu sudah disosialisasikan sejak jauh-jauh hari kepada masing-masing caleg sebagai petugas partai.

”Kebijakan apa pun dari partai kami patuh. Mana yang dipandang lebih baik untuk ke depannya bagi DPC, kami ikuti. Tidak ada masalah,” kata Yukanan.

Menurut dia, sebagai kader PDIP berjuang untuk rakyat tidak harus melalui lembaga legislatif. Yang lebih penting dia masih bisa bermanfaat bagi masyarakat dengan cara-cara lain di luar parlemen.

Yukanan secara tegas mengatakan akan tetap menjadi kader PDIP meski dia tidak lagi menjadi anggota DPRD dari partai tersebut. Partai berlambang banteng itu sudah menjadi ideologi bagi dia untuk berkontribusi kepada masyarakat.

“Kami legawa. Dari awal kami sudah tahu [atruan] itu. Tidak ada sedikitpun yang mengganjal [kecewa] dari kami. Saya yakin [caleg] yang lain juga seperti itu,” ujar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.

MenKopUKM: 57th APEC SMEWG Jadi Forum Strategis Tuntaskan Tantangan UMKM

MenKopUKM: 57th APEC SMEWG Jadi Forum Strategis Tuntaskan Tantangan UMKM
author
Astrid Prihatini WD Kamis, 25 April 2024 - 16:35 WIB
share
SOLOPOS.COM - Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki dalam forum APEC SMEWG yang diadakan di Bali. (Istimewa)

Solopos.com, BALI-Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki menyatakan forum Asia-Pacific Economic Cooperation Small Medium Enterprises Working Group yang disingkat menjadi APEC SMEWG menjadi forum yang sangat strategis untuk mengadvokasi berbagai tantangan serius yang dihadapi UKM.

Tantangan tersebut mencakup permasalahan akses pembiayaan, akses pemasaran, entrepreneurship, hingga penciptaan ekosistem digital di sektor UKM.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Kami mengajak seluruh delegasi APEC SMEWG untuk meningkatkan kolaborasi dan kerja sama dalam menghadapi berbagai tantangan baik di kawasan APEC atau global. Hal ini penting dilakukan karena sektor UKM selama ini menjadi tulang punggung bagi perekonomian,” kata MenKopUKM Teten Masduki dalam sambutannya pada pembukaan 57th APEC SMEWG di Merusaka Hotel, Nusa Dua, Bali, Rabu (24/4/2024).

Menurut Menteri Teten, forum 57th APEC SMEWG memiliki arti penting bagi ekonomi anggota APEC, khususnya bagi Indonesia karena ajang ini menyediakan platform kolektif untuk mengatasi tantangan bersama dalam pengembangan UKM.

Koran Solopos

57th APEC SMEWG digelar pada 24-25 April 2024 di Bali dihadiri oleh 19 delegasi dari 21 ekonomi anggota APEC. Dalam forum ini Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) mewakili Indonesia berperan sebagai focal point sekaligus sebagai tuan rumah.

Menteri Teten menegaskan berdasarkan data dari IMF (International Monetery Fund), kegiatan ekonomi di kawasan Asia dan Pasifik berkontribusi terhadap sekitar dua pertiga pertumbuhan ekonomi global. Rantai pasok dari kegiatan ekonomi di kawasan APEC ini salah satunya ditopang oleh sektor UMKM.

Ia juga berharap melalui forum internasional tersebut dapat melahirkan gagasan dan ide bersama untuk meningkatkan daya saing UKM di tengah kemajuan teknologi yang pesat.

Emagazine Solopos

“Di forum ini kami saling bertukar wawasan, praktik terbaik dan strategi yang bertujuan memberdayakan UKM untuk berkembang dalam lanskap global yang terus berkembang, dengan sesi berbagi khusus yang berfokus pada strategi pemulihan pandemi di antara anggota APEC,” kata MenKopUKM Teten Masduki.

MenKopUKM Teten Masduki percaya melalui forum APEC SMEWG dapat menjadi platform utama dari berbagai pihak untuk berbagi praktik-praktik terbaik dari masing-masing anggota. Dia berharap para delegasi yang hadir dapat memanfaatkan kesempatan ini untuk terlibat dalam dialog aktif dan meningkatkan kolaborasi di kawasan APEC untuk mendorong kemajuan UKM.

“Di forum ini, kita harus manfaatkan kesempatan untuk memperkuat kemitraan, mendorong kolaborasi, dan membuka jalan menuju masa depan yang lebih cerah bagi UKM di kawasan (APEC),” kata MenkopUKM Teten Masduki.

Interaktif Solopos

Di hadapan para delegasi, MenKopUKM Teten Masduki menyatakan bahwa saat ini Indonesia sedang membangun industri manufaktur skala menengah berbasis komoditas. Untuk itu program industrialisasi dan hilirisasi sedang dilakukan melalui pembangunan rumah produksi bersama (RPB) yang terus digalakkan untuk mencapai target tersebut.

“Upaya ini merupakan solusi untuk mewujudkan industri manufaktur skala menengah yang dapat mengatasi masalah urbanisasi, meningkatkan pertumbuhan industri, memperluas lapangan kerja berkualitas, dan menjaga kelestarian sumber daya alam,” kata MenKopUKM Teten Masduki.

Di tempat yang sama Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM (SesmenKopUKM) Arif Rahman Hakim menambahkan, dalam forum 57th APEC SMEWG ini dijadwalkan sejumlah agenda sharing session yang membahas seputar praktik sukses dari masing-masing anggota dalam upaya menumbuhkembangkan sektor UKM. Dari forum tersebut diharapkan Indonesia dapat mengambil peran untuk mendorong kinerja ekspor produk UKM.



“Tentu kita ingin pelaku UKM kita bisa lebih berdaya saing, lebih mandiri, dan mempunyai kemampuan akses terhadap teknologi dan bisa menyediakan lapangan kerja yang lebih produktif,” kata Arif Rahman Hakim.

Arif Rahman Hakim menegaskan beberapa produk UKM nasional di sektor perikanan, perkebunan dan pertanian saat ini semakin mampu bersaing dengan anggota APEC. Dia berharap ke depan melalui forum resmi ini, peluang ekspor produk olahan perikanan, perkebunan, dan pertanian semakin terbuka lebar.

“Produk kita terutama yang berbasis lokal cukup bagus seperti hasil olahan perkebunan, pertanian, dan perikanan sudah mampu menambah devisa,” kata Arif Rahman Hakim.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Memuat Berita lainnya ....
Solopos Stories