SOLOPOS.COM - Bangunan di tepi Jl. Soekarno Hatta, Harjosari, Kecamatan Bawen, Kabupaten Semarang, Jateng rusak setelah ditabrak truk kontainer, Selasa (29/8/2017) siang. (Facebook.com-Yohanes Antok)

Kecelakaan lalu lintas di Bawen, Kabupaten Semarang memicu simpang siur terkait jumlah korban tewas.

Semarangpos.com, UNGARAN – Tabrakan karambol di Jl. Soekarno Hatta, Harjosari, Kecamatan Bawen, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah (Jateng), Selasa (29/8/2017) siang, memicu kesimpangsiuran terkait korban yang tewas. Perbedaan pendapat bahkan terkait jumlah korban kecelakaan di Kabupaten Semarang itu terjadi di antara aparat kepolisian.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Anggota Polsek Bawen, Bripka Nugroho, mengungkapkan tabrakan karambol di Bawen, Kabupaten Semarang, Jateng itu menewaskan delapan orang. “Jumlah korban tercatat ada delapan orang, Mas. Untuk identitas saya kurang tahu,” ungkap Nugroho kepada Semarangpos.com, Selasa malam.

Berbeda dengan Bripka Nugroho, warganet di media sosial Facebook ramai menyebut korban tewas mencapai 12 orang. Pernyataan warganet itu ramai dilontarkan dalam kolom komentar foto kecelakaan yang diungga pengguna akun Facebook Yohanes Antok di dinding grup Facebook Media Informasi Kota Semarang (MIK Semar).

Terpisah, Kepala Satuan Lalu Lintas (Kasatlantas) Polres Semarang A.K.P. Dwi Nugroho, membantah jumlah korban tewas kecelakaan maut di Bawen mencapai delapan atau bahkan sampai 12 orang. “Jumlah korban total jadi tiga orang. Kabar yang menyebut delapan atau 12 orang itu enggak bener. Wong pada enggak di TKP [tempat kejadian perkara] kok bilang gitu,” ungkap Dwi kepada Semarangpos.com melalui saluran telepon, Selasa malam.

Perbedaan pendapat mengenai jumlah korban tewas kecelakaan maut di Semarang tak berhenti sampai di situ. Dikabarkan Kantor Berita Antara, juru bicara Rumah Sakit Ken Saras Elsih Listanti menyatakan jumlah korban tewas dalam tabrakan karambol ada lima orang.

Elsih menyatakan baru dua korban tewas yang terungkap identitasnya, sementara identitas tiga korban lainnya belum terungkap. Di antara lima korban tewas dalam kecelakaan itu, dua di antaranya adalah Zamsinah warga Merak Rejo, Kecamatan Bawen, Kabupaten Semarang serta Johan Wijaya, warga Tambakboyo, Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Semarang.

Terlepas dari itu, Kasatlantas Polres Semarang Dwi Nugroho menyatakan penyebab kecelakaan masih dalam penyelidikan. Meski demikian, ia menduga kecelakaan maut itu disebabkan truk pengakut kontainer mengalami rem blong. “Kecelakaan itu masih dalam penyelidikan. Belum pasti penyebabnya. Mungkin bisa jadi truk rem blong,” ungkap Dwi.

Di tempat terpisah, anggota Polsek Bawen Bripka Nugroho mengungkapkan kecelakaan lalu lintas itu juga membuat sejumlah kendaraan rusak parah. “Tadi kecelakaannya karena truk dari Bawen ke arah Semarang rem blong, terus nabrak beberapa kendaraan di depannya. Beberapa kendaraan dan kios atau rumah di tepi jalan rusak ditabrak truk,” ungkap Dwi.

Ia juga mengungkapkan kemacetan lalu lintas yang sempat terjadi di lokasi kecelakaan di Bawen, Kabupaten Semarang sudah mulai lancar, Selasa malam. “Tadi saya ke TKP sekitar jam delapan malam sudah mulai lancar. Truk sudah berhasil dibuat menepi. Arus lalu lintas mulai normal meski beberapa kendaraan melambat untuk melihat truk di pinggir jalan,” pungkas Nugroho. (Ginanjar Saputra/JIBI/Semarangpos.com)

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya