SOLOPOS.COM - Foto kecelakaan Commuter Line tabrak Metromini (Twitter.com/@ysbl2010)

Kecelakaan di Muara Angke membuat perlintasan di kawasan itu jadi sorotan.

Solopos.com, JAKARTA — Menteri Perhubungan Ignasius Jonan menawarkan dua solusi untuk mengatasi kerawanan kecelakaan di perlintasan sebidang kereta dan jalan raya. Seusai melapor kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi), Jonan memaparkan dua solusi perlintasan sebidang yang jumlahnya diperkirakan mencapai lebih dari 200 titik di sekitar Jabodetabek.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dua opsi tersebut adalah membangun jalur rel kereta di atas jalan raya atau membuat jalan underpass atau viaduct. “Kalau saya sih lebih baik underpass. Memang ada pendapat bahwa kalau jalan rayanya dibuatkan underpass atau viaduct, mungkin enggak bisa menampung, ya diperlebar underpass atau viaduct-nya,” tutur Jonan di Kompleks Istana Kepresidenan, Senin (7/12/2015).

Dari sisi biaya, lanjut Jonan, pembangunan underpass untuk mengatasi perlintasan sebidang lebih efisien dibandingkan dengan membangun jalur kereta di atas jalan raya. “Kalau rel keretanya ditaruh di atas, bisa. Memang lebih permanen solusinya. Hanya ongkosnya mungkin ya puluhan kali lebih besar dibanding bangun underpass atau fly over,” ujarnya.

Jonan menambahkan saat ini ada sekitar 200 perlintasan sebidang dengan ukuran besar dan kecil di wilayah operasional KRL Jabodetabek. Sebagian besar perlintasan sebidang di jalan nasional diklaim sudah dilengkapi dengan pos penjagaan. “Jalan provinsi atau kabupaten yang dilintasi KRL, ya pemda yang menyediakan pos penjagaan,” imbuhnya.

Minggu (6/12/2015), tragedi KA 1528 Commuter Line lintas Jatinegara-Angke yang menabrak bus metro mini memakan 18 korban jiwa dalam bus. Bus metromini yang menerobos palang pintu perlintasan jalur KA yang telah ditutup bukan satu-satunya yang disorot, melainkan juga perlintasan KA itu sendiri.

Senior Manager Corporate Communication PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasional (Daops) 1, Bambang Setiyo Prayitno, membenarkan kecelakaan yang terjadi Minggu (6/12/2015) pukul 08.48 WIB itu diduga karena aksi Metromini yang menyerobot jalur. Metromini berpelat nomor B 7760 FD itu sedang berada di Jl. Tubagus Angke menerobos pintu perlintasan nomor 05 KM.2+500 antara Stasiun Angke-Kampung Bandan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya