SOLOPOS.COM - Pedal Rem (Nissan.co.id)

Solopos.com, SOLO — Penyebab kecelakaan maut yang terjadi di lampu merah Kota Balikpapan, Kalimantan Timur pada Jumat (21/1/2022) pukul 06.15 WITA diduga akibat rem blong. Peristiwa itu menyebabkan 4 orang meninggal dan 31 orang harus dirawat di rumah sakit.

Lantas apa itu rem blong yang sering menjadi penyebab kecelakaan lalu lintas. Rem blong seperti dikutip dari laman Nissan, adalah disfungsi rem yang menyebabkan sistem pengereman tidak bekerja dengan baik, bahkan tidak berfungsi sama sekali.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Sebenarnya rem blong dapat diantisipasi apabila melakukannya dengan benar dan tepat. Berikut ini adalah beberapa langkah penting yang wajib dilakukan ketika menghadapi rem blong sehingga dapat mengurangi potensi kecelakaan yang dapat terjadi.

1. Turunkan Gigi Persneling Secara Bertahap

Sebagian besar kecelakaan terjadi akibat pengendara dalam kecepatan tinggi. Ketika Anda mengetahui bahwa rem kendaraan mengalami blong, segera turunkan gigi persneling secara bertahap, dari tinggi ke rendah.

Ada kemungkinan bahwa putaran RPM (rotasi per menit) akan sangat tinggi ketika Anda menurunkan gigi. Hal tersebut tidak masalah selama Anda menurunkannya secara perlahan. Teknik ini biasa disebut sebagai teknik pengereman mesin.

Baca juga: Kecelakaan Maut Balikpapan, Begini Pengakuan Sopir Truk Tronton

2. Memanfaatkan Rem Tangan

Saat Anda melakukan pengereman mesin, imbangi juga dengan rem tangan. Rem tangan akan sangat efektif menurunkan kecepatan. Ada alasan mengapa rem tangan dilakukan pada langkah kedua, karena rem tangan akan langsung menghentikan ban.

Tentu bisa menyebabkan ban menjadi selip sehingga mobil bisa terbalik. Oleh karena itu, turunkan dulu gigi baru manfaatkan rem tangan untuk menghentikan laju kendaraan.

3. Mesin Tetap Hidup

Kebanyakan orang panik dan langsung mematikan mesin ketika rem blong. Hal ini membuat Anda sulit untuk mengendalikan laju kendaraan, terutama pada mobil dengan power steering.

Jadi mesin tetap hidup dan perhatikan sisi samping kiri atau kanan Anda, lalu menepilah ketika memungkinkan. Apabila berada di sebelah kanan jalan dan tidak memungkinkan untuk menepi ke jalur lambat, tidak masalah bila Anda berhenti di sebelah kanan. Pastikan tanda darurat Anda menyala.

Baca juga: Jangan Lupa Lur! Cek Setang Secara Berkala Agar Aman Berkendara

4. Jauhkan Kaki dari Pedal Gas

Pastikan bahwa kaki tidak menginjak pedal gas sama sekali. Jauhkan kaki dari pedal agar terhindar dari faktor tidak sengaja menginjak pedal gas. Ketika kondisi di depan kendaraan aman, cek juga apakah ada sesuatu yang menghalangi atau mengganjal pedal rem.

5. Guncangkan Pedal Rem

Coba juga untuk mengguncangkan pedal rem. Ada kemungkinan bahwa rem blong terjadi hanya sementara karena kesalahan pada sistem. Meskipun sistem pengereman sudah berfungsi setelah Anda mengguncangkan rem, sebaiknya hindari untuk mengendarai kendaraan langsung apalagi untuk kecepatan tinggi. Sangat disarankan untuk pergi ke bengkel terdekat agar dilakukan penanganan.

6. Usaha Terakhir, Benturkan

Mobil tetap tak bisa berhenti? Usaha terakhir adalah menabrakkannya ke sesuatu yang lunak. Sangat disarankan untuk memerosokkan mobil ke area berlumpur. Bila tidak memungkinkan, benturkan pada pasir, pagar kayu, atau hal lain yang aman untuk berbenturan.

Tidak panik adalah kunci dalam melakukan semua langkah di atas. Anda sebagai pengemudi, adalah penentu keselamatan penumpang. Memperlambat kelajuan kendaraan merupakan satu-satunya cara untuk menjamin keselamatan Anda dan penumpang.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya