SOLOPOS.COM - Kondisi Lion Air yang jatuh di Bali. Foto beredar di Blackberry Massenger, Sabtu (13/4/2013)

Kondisi Lion Air yang jatuh di Bali. Foto beredar di Blackberry Massenger, Sabtu (13/4/2013)

DENPASAR–PT Angkasa Pura I, sebagai pengelola Bandara Ngurah Rai mengklaim evakuasi bangkai pesawat Lion Air JT 904 yang mengalami kecelakaan hingga terbelah di perairan Bali masih terkendala alat berat.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Yanus Suprayogi, Pemimpin proyek pengembangan Bandara Ngurah Rai sekaligus mantan Manajer Teknik dan Operasi, mengatakan pengangkatan bangkai pesawat masih terkendala alat berat.

“Namun angkasa pura masih mengooordinasikan bantuan untuk segala keperluan pengangkatan bangkai pesawat,” katanya kepada Bisnis.com, Minggu (14/4/2013).

Saat ini, alat berat termasuk kapal penarik sudah mulai diupayakan. Angkasa pura, mulai, Sabtu (13/4/2013), telah menyusun skema pengangkatan bangkai pesawat. Pasalnya, lanjut Yanus, pesawat Lion Air yang mengangkut 101 penumpang ini tersungkur tepat di perairan dangkal ujung run way bandara Ngurah Rai.

Yanus menginformasikan, tim evakuasi badan pesawat yang mengalami kecelakaan itu sudah menyiapkan beberapa alat berat. “Sejumlah bantuan, termasuk dari pelabuhan berupa kapal penarik sudah disiapkan.”

Sementara itu, bangkai pesawat Lion Air dengan nomor lambung PK LKS masih mengapung di perairan ujung runway 09 Ngurah Rai.

“Sekarang kami berusaha untuk mengevaluasi pesawat segera hari ini, diharapkan bersama kami tim KNKT,” kata Diretur Jenderal Perhubungan Kementerian Perhubungan, Herry Bakti, di Bandara Internasional Ngurah Rai.

Menurutnya, pemindahan bangkai pesawat dari perairan memiliki tingkat kerumitan yang tinggi sehingga membutuhkan waktu. Pesawat Boeing 737-800NG berwarna putih itu kondisinya sudah terbelah dua yang sebagian besar badan pesawat masih mengapung dan sebagian sudah tenggelam.

Tim KNKT dan Kemenhub nantinya akan menarik langsung bangkai pesawat tersebut ke sebuah lokasi yang aman atau memotong setiap badan pesawat. Adapun kotak hitam yang terdiri dari dua data penting dalam pesawat, yakni Flight Data Recorder (FDR) telah berhasil diambil oleh tim evakuasi, sedangkan Cockpit Data Recorder (CDR) yang merekam suara di dalam kokpit saat ini tengah dalam upaya pengambilan.

Tercatat, pada kecelakaan JT 904 yang menggunakan pesawat jenis Boeing 737-800 NG [next generation] sebanyak 31 dari 45 penumpang yang mengalami korban luka ringan dirujuk ke RS Kasih Ibu, Jimbaran. Adapun 10 penumpang luka lainnya dibawa ke RSUP Sanglah, Denpasar. Secara total ada 101 penumpang dan 7 kru dalam kecelakaan pesawat yang baru beroperasi sebulan tersebut.

Hingga saat ini, Sherly Yunita, Public Relation Officer Ngurah Rai, juga mengatakan bandara masih dalam sterilisasi untuk evakuasi bangkai pesawat yang terbelah. “Penutupan masih berlangsung,” katanya

Menurut Kapolda Bali, Inspektur Jenderal Arif Wachjunadi, kecelakaan terjadi pukul 15.35 WITA, dan pesawat Lion Air tipe Boeing 737-800 mengapung di laut dan terbelah di Jimbaran Bali. Kecelakaan terjadi karena pesawat gagal mendarat di landasan pacu bagian barat Bandara Ngurai Rai. Belum diketahui pasti mengapa Lion Air ini akhirnya mendarat di laut.

Ashari Purwo, Steffi Purba/JIBI/Bisnis Indonesia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya