SOLOPOS.COM - Ratusan orang memadati kawasan Pantai Pulangsawal (Wisatawan sering menyebutnya Pantai Indrayanti), Kecamatan Tepus, saat libur lebaran lalu. Diprediksi, saat libur akhir tahun jumlah pengunjung di kawasan wisata di Gunungkidul melonjak hingga 200.000 orang. Foto diambil Rabu (30/7/2014). (JIBI/Harian Jogja/David Kurniawan)

Kecelakaan laut Gunungkidul dicegah dengan berbagai cara.

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL – Persiapan menyambut libur lebaran tidak hanya dilakukan oleh Dinas Pariwisata Gunungkidul. Pasalnya, SAR Satlinmas Wilayah II juga melakukan berbagai antispasi untuk mengurangi risiko kecelakaan selama musim liburan itu.

Promosi Mudik: Traveling Massal sejak Era Majapahit, Ekonomi & Polusi Meningkat Tajam

Baca Juga : KECELAKAAN LAUT GUNUNGKIDUL : Jumlah Wisatawan Naik, Seluruh Personel SAR Disiapkan

Koordinator SAR Satlinmas Wilayah II Gunungkidul Marjono menuturkan selain upaya antisipasi, pihak SAR juga menyiapkan langkah untuk penanganan saat terjadi korban kecelakaan laut. Selain menyediakan upaya pertolongan pertama pada kecelakaan, untuk tindakan lanjutan juga menyediakan jalur evakuasi melalui laut guna mengantar korban ke rumah sakit.

Marjono menerangkan, evakuasi melalui laut dilakukan guna mengantisipasi adanya kemacetan di jalur darat selama libur lebaran. “Untuk proses ini kami sudah menyiapkan dua kapal. Satu kapal ditempatkan di Pantai Drini, sedang satunya lagi disiagakan di Pantai Baron,” ujarnya.

Rencana evakuasi melalui jalur laut menggunakan rute dari posisi lokasi kejadian, korban akan dibawa ke Pantai Ngrenehan, Desa Kanigoro Saptosari. Selanjutnya, korban laka akan dibawa menuju ke RSUD Wonosari guna menadapatkan pertolongan lanjutan.

“Kami pilih jalur ini karena di kawasan Saptosari masih banyak jalan-jalan yang kondisinya sepi sehingga mempermudah dalam memberikan pertolongan,” katanya lagi, Selasa (20/6/2017).

Ditambahkkan Marjono, berdasarkan pantauan yang dilakukan oleh petugas SAR dan mengacu pada prakiraan cuaca, selama libur lebaran nanti kondisi di laut lebih kondusif. Berdasarkan perkiraan yang ada, gelombang laut diprediksi landai. Sedang untuk potensi ancaman serangan inpes (ubur-ubur) belum ada tanda-tanda mendekat ke kawasan pantai.

“Meski relatif aman, kami tetap mengimbau kepada wisatawan untuk terus berwaspada,” katanya.

Hal senada diungkapkan oleh Sekretaris SAR Satlinmas Wilayah II Surisdiyanto. Menurut dia, kewaspadaan ini dibutuhkan untuk menghindarkan pengunjung menjadi korban laka laut.

“Kami akan terus melakukan pengawasan, tapi diharapkan para pengunjung juga ikut menjaga diri selama berkunjung ke pantai,” katanya.

Suris mengungkapkan, untuk pengawasan terhadap aktivitas pengunjung dilakukan dengan beberapa cara. Pasalnya, selain melakukan pengamatan dari pos pantau, upaya lain dijalankan dengan menerjunkan personel untuk ikut membaur dengan wisatawan yang bermain air di pantai.

“Harapan kami semua berjalan lancar dan tidak ada insiden apapun,” ujar dia.

Data Laka Laut selama libur  Lebaran
Tahun       Laka                    Serangan Inpes
2013          15 kejadian      547 korban
2014          10 kejadian      65 korban
2015          11 kejadian      577 korban
2016          5 kejadian        80 korban

Sumber: SAR Satlinmas Wilayah II

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya