SOLOPOS.COM - Sepeda motor yang digunakan korban. (Ika Y/JIBI/SOLOPOS)

Sepeda motor yang digunakan korban. (Ika Y/JIBI/SOLOPOS)

SRAGEN-Kecelakaan tunggal di jalan kampung Dukuh Pandak, Desa Krikilan, Kecamatan Masaran, Sragen, Minggu (12/5/2013), menewaskan empat orang.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Korban yang tewas di TKP bernama, Sumarji, 31. Sementara, tiga lainnya yang luka berat bernama Paini, 57, Nita, 7, dan Intan, 5. Setelah dievakuasi, semua korban langsung dibawa ke RSUD Sragen.

Namun, beberapa saat dirawat di Rumah Sakit, tiga korban yang masih hidup akhirnya meninggal dunia. Kasubbag Humas Polres Sragen, AKP Sri Wahyuni, mewakili Kasatlantas Sragen AKP Dudi Pramudia Minggu, menjelaskan saat diketemukan, keempat korban juga tidak menggunakan helm.

Ekspedisi Mudik 2024

Ia menghimbau kepada masyarakat agar selalu mengenakan helm saat berkendara, baik dengan jarak dekat maupun jauh. Selain itu, kapasitas kendaraan roda dua juga harus diperhatikan.

“Jangan sampai muatannya melebihi kapasitas. Ini demi keselamatan bersama. Bukan masalah usia masih kecil atau sudah besar, tapi ini hitungannya nyawa,” tukasnya.

Warga sekitar Desa Krikilan yang berada di lokasi saat penemuan korban, Darmo Sukino, mengatakan tak tahu menahu mengenai kronologi kejadian. Tahu-tahu ia melihat keempat tubuh korban sudah jatuh ke parit. Padahal ia berada di sekitar TKP sejak pukul 06.00 WIB.

Sementara itu, ketua RT 33, Dukuh Mendeng, Desa Purwosuman, Sidoharjo, Sragen, Marto Mulyono, membenarkan kecelakaan yang menimpa warganya itu. Sumarji merupakan warganya yang berprofesi sebagai buruh serabutan.

Sumarji memiliki satu anak  berusia satu tahun. Sumarji merupakan keponakan Paini, korban yang juga meninggal dalam kejadian tersebut. Sementara, Nita dan Intan merupakan cucu Paini.

Menurut Marto, berdasarkan keterangan istri Sumarji, keempatnya sehabis pulang dari Pasar Masaran. Mereka memang sengaja tak mengenakan helm karena jarak antara Pasar Masaran cukup dekat sekitar 1 kilometer dan kondisi jalan biasanya sepi.

“Sumarji langsung dimakamkan di TPU Desa Purwosuman. Kalau Paini dan kedua cucunya masih besok, menunggu orangtua Nita dan Intan dari Bali,” tegasnya.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Keempatnya yang masih kerabat dekat ini merupakan warga Dukuh Mendeng RT 33 dn RT 34 Desa Purwosuman, Sidoharjo, Sragen.

Kasubbag Humas Polres Sragen, AKP Sri Wahyuni, mewakili Kasatlantas Sragen AKP Dudi Pramudia Minggu, menjelaskan saat kejadian,Sumarji, mengendarai Yamaha Vega R berpelat nomor AD 2456 MY.

Sumarji yang memboncengkan tiga korban lainnya itu kemungkinan membawa barang bawaan yang cukup banyak. Pasalnya, di TKP ditemukan beberapa barang seperti semangka, kipas angin dan barang belanjaan lainnya.

“Pengendara sepertinya kelebihan kapasitas, kehilangan keseimbangan saat di TKP, lalu menabrak pohon di depannya,” tegasnya saat ditemui di ruang Mapolresta Sragen, Minggu.

Saat ditemukan, kendaraan milik korban tidak mengalami kerusakan parah. Sementara, keempat korban terpental hingga ke parit sedalam setengah meter dengan posisi tak beraturan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya