SOLOPOS.COM - Petugas dari Polsek Lendah Kulonprogo menunjukkan kolam ikan tempat terceburnya bayi berusia tujuh bulan enam hari di Dusun Jatirejo, Desa Jatirejo, Kecamatan Lendah, Kulonprogo, Rabu (29/7/2015). (JIBI/Harian Jogja/Rima Sekarani I.N)

Kecelakaan Kulonprogo di sebuah rumah, korban masih berusia tujuh bulan.

Harianjogja.com, KULONPROGO-Seorang bayi berusia tujuh bulan enam hari tewas setelah tercebur ke kolam ikan di dalam rumahnya di Dusun Jatirejo, Desa Jatirejo, Kecamatan Lendah, Kulonprogo, Rabu (29/7/2015) pagi. Korban sempat dilarikan ke Puskesmas terdekat tapi nyawanya sudah tidak tertolong.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kanit Reskrim Polsek Lendah, Ipda Moch.Winarso mengungkapkan, peristiwa yang dialami bayi bernama Fahmi Ahya Daru Affan itu terjadi sekitar pukul 09.45 WIB. Saat itu, korban sedang tidur di kamar yang berjarak sekitar tujuh meter dari kolam ikan. Ibu korban, Rubianti, 35, meninggalkan korban untuk menyapu rumah. Sementara ayah korban, Sudarsono, 46, tidak ada di rumah karena sedang pergi ke sawah.

Setelah selesai menyapu rumah selama kira-kira 10 menit, Rubianti segera kembali ke kamar tapi anaknya tidak ada. Dia lalu segera mencari dan menemukan korban ada di dalam kolam ikan sedalam 30 sentimeter. Saat itu korban diperkirakan sudah meninggal dunia.

“Saat tinggal menyapu, pintu kamar dalam keadaan terbuka. Diperkirakan bayi merangkak ke luar lalu masuk kolam,” papar Winarso, ditemui di lokasi kejadian.

Winarso mengatakan, warga sekitar sempat membantu berusaha menyelamatkan korban dengan membawanya ke Puskesmas Galur II yang terletak di Dusun Sepaten, Desa Kranggan, Kecamatan Galur, Kulonprogo. Namun korban kemudian dinyatakan meninggal dunia.

Suasana duka langsung menyelimuti rumah keluarga korban. Warga dan kerabat berdatangan menyampaikan ungkapan bela sungkawa. Rabu Siang, jenazah korban yang kembali dibawa pulang itu dimandikan untuk segera dimakamkan. Pihak keluarga juga menolak memberikan keterangan apapun kepada wartawan karena masih merasa sangat terpukul dan berduka.

Camat Lendah, Sumiran, berharap keluarga korban diberikan ketabahan dan kekuatan. Dia kemudian mengimbau masyarakat agar lebih berhati-hati dan cermat sebelum meninggalkan bayi sendiri di tempat tertentu. “Kita tentu berharap kejadian ini tidak terulang lagi,” ungkap Sumiran, saat datang melayat ke rumah duka, Rabu siang.

Sumiran menambahkan, sebelum kejadian itu, ada anggota keluarga yang memiliki firasat aneh. “Ada yang bermimpi rumah ini didatangi orang banyak. Ternyata itu sebuah firasat dan hari ini banyak orang yang datang untuk melayat,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya