SOLOPOS.COM - Bangkai bus karyawan Tyfountex Sukoharjo saat dievakuasi setelah kecemplung di sungai di jalan raya Pakis-Daleman, tepatnya di Desa Sekaran, Wonosari, Jumat (13/11/2015). (Ponco Suseno/JIBI/Solopos)

Kecelakaan Klaten terjadi di jalan raya Pakis-Daleman, Wonosari.

Solopos.com, KLATEN–Kecelakaan lalu lintas antara truk pasir dengan bus karyawan Tyfountex Sukoharjo terjadi di jalan raya Pakis-Daleman, tepatnya di Desa Sekaran, Wonosari, Jumat (13/11/2015) pukul 04.45 WIB. Akibat kejadian itu, delapan orang yang didominasi para penumpang bus mengalami luka ringan, seperti lecet di tangan dan lecet di kaki.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Informasi yang dihimpun Solopos.com di lokasi kejadian, kecelakaan bermula saat bus karyawan berpelat nomor AD 1018 HB yang disopiri Slamet Sunarno, 51, warga Jaten, RT 001/RW 005, Beku, Karanganom, Klaten, melaju dari arah timur ke barat atau dari Daleman ke Pakis. Di perlintasan rel Kereta Api (KA) Pakis, bus sempat mengangkut beberapa karyawan Tyfountex sebelum akhirnya melaju ke arat Pakis.

Ekspedisi Mudik 2024

Dari arah berlawanan, melaju truk pasir berpelat nomor AD 1884 CF yang disopiri Bambang Triatmojo, 18, warga Tirto RT 002/RW 012, Bolong, Karanganyar. Diduga lantaran sopir truk mengantuk, truk tersebut oleng ke kanan. Hingga akhirnya truk tersebut menubruk bus karyawan di barat rel KA Pakis. Bus karyawan sempat terseret kurang lebih tiga meter ke arah belakang sebelum kecemplung ke sungai di Sekaran.

“Truknya yang menubruk bus karyawan. Truk dari arah barat ke timur mengarah ke kanan jalan sehingga menabrak bus. Setahu saya tidak ada korban jiwa. Saat evakuasi, arus lalu lintas macet,” kata salah seorang warga di sekitar lokasi kejadian, Rahmad, 35, kepada Solopos.com, seusai kejadian.

Kasatlantas Polres Klaten, AKP Kemas Indra Natanegara, mewakili Kapolres Klaten, AKBP Langgeng Purnomo, mengatakan selain menyebabkan korban luka ringan sebanyak delapan orang, kecelakaan tersebut juga menyebabkab kerugian material senilai Rp15 juta.

Bumper bus dan bumper truk mengalami kerusakan cukup parah. Sebagian besar korban luka ringan hanya menjalani rawat jalan di rumah sakit terdekat. Mereka langsung diperbolehkan pulang. Hal itu termasuk sopir truk yang mengalami luka lecet di kaki kiri.

“Di hadapan anggota polisi, sopir truk itu memang mengakui mengantuk saat menyopir. Begitu mendengar kejadian, anggota langsung mengevakuasi bangkai truk [menggunakan dua unit mobil derek],” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya