SOLOPOS.COM - Kondisi Daihatsu Xenia yang tertabrak KA di Prambanan, Jumat (6/6/2014). (Shoqib Angriawan/JIBI/Solopos)

Solopos.com, KLATEN — Pemerintah Desa (Pemdes) Taji, Kecamatan Prambanan, Klaten, mendesak PT KAI untuk memasang palang pintu di perlintasan kereta di kawasan setempat. Di perlintasan tanpa palang tersebut sering terjadi kecelakaan maut, termasuk Daihatsu Xenia yang hancur tertabrak KA, Jumat (6/6/2014).

Pantauan Solopos.com, Sabtu (7/6/2014), di kawasan setempat terdapat rambu-rambu perlintasan kereta. Selain itu, jalan menjelang perlintasan juga dibangun marka kejut. Namun, di perlintasan sama sekali tidak ada lampu penerangan. Hal tersebut membuat perlintasan itu sangat rawan terjadi kecelakaan, terutama saat malam hari.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Perlintasan kereta yang ada di Dusun/ Desa Taji perlu dipasang palang pintu, sebab sering kali terjadi kecelakaan. Kami minta agar pemerintah maupun PT KAI agar memasang palang pintu kereta di perlintasan tersebut,” papar Kaur Pemerintahan Desa Taji, Sunyoto, saat dihubungi Solopos.com, Sabtu (7/6/2014).

Terakhir, perlintasan maut tersebut menelan satu korban tewas setelah mobil Daihatsu Xenia berplat nomor AB 1469 GN ditabrak kereta api yang melintas. Lebih lanjut, Sunyoto, mengatakan jalur kabupaten tersebut merupakan akses penting tiga kabupaten, yakni Klaten, Sleman dan Gunung Kidul. Oleh sebab itu, tidak heran jika jalur tersebut cukup ramai meski melintasi pedesaan.

Dua tahun silam, menurutnya, perlintasan kereta di kawasan tersebut pernah dipasang palang pintu otomatis. Namun, palang pintu tersebut tidak bisa bertahan lama karena rusak.

“Perlintasan kereta tersebut pernah dipasang pintu otomatis dua tahun silam. Namun, tidak berselang lama setelah dipasang, palang pintunya tidak berfungsi. Saat kereta lewat, pintunya malah membuka, saat tidak ada kereta, pintunya malah menutup. Lalu PT KAI akhirnya melepas palang pintu rusak itu,” katanya.

Sementara itu, seorang warga Desa Sengon, Kecamatan Prambanan, Arif Fuad, juga mendesak supaya PT KAI memasang palang pintu di perlintasan kereta tersebut. “Setiap hari banyak warga yang melewati perlintasan tersebut. Jika tidak segera dipasang palang pintu, perlintasan kereta itu akan banyak menimbulkan korban jiwa. Kami minta agar PT KAI merealisasikan permintaan warga,” katanya kepada Solopos.com di Klaten, Sabtu.

Jika keinginan warga tidak segera direalisasikan, dia mengancam akan menggelar aksi bersama masyarakat setempat. “Kami akan melakukan aksi blokir jalan jika keinginan warga tidak diindahkan,” ancamnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya