SOLOPOS.COM - Ilustrasi pembangunan hotel (JIBI/Dok)

Solopos.com, SOLO–Pihak PT Wijaya Kusuma Contractors (WKC) menutupi kasus tewasnya salah satu pekerja proyek pembangunan Hotel Alila di Jl. Slamet Riyadi, 562, Laweyan, Solo, yang ditangani perusahaan tersebut, Senin (23/6/2014). Petugas setempat menyatakan tidak ada korban tewas akibat terjatuh dari lantai XXII.

Sikap menutup-nutupi itu ditunjukkan salah satu petugas satuan pengamanan (satpam) proyek tersebut, Roy Martin, saat wartawan berusaha meminta konfirmasi otoritas PT WKC, Selasa (24/6/2014). Roy membantah kabar adanya pekerja proyek yang tewas sambil melarang wartawan menemui otoritas WKC.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Namun, saat Espos menyatakan sudah melihat pekerja yang tewas itu dengan mata sendiri di Ruang Jenazah RS Panti Waluyo, Senin, lelaki tersebut terdiam. Selanjutnya Roy tetap tidak memperbolehkan wartawan menemui pihak WKC. Petugas satpam berseragam hitam itu mengatakan pimpinan tidak boleh diganggu oleh siapa pun.

“Pimpinan tidak boleh diganggu,” ucap Roy. Di sela-sela percakapannya dengan wartawan ada petugas satpam lain yang berteriak. Orang itu mengatakan, no coment beberapa kali.

Dihubungi solopos.com secara terpisah, Kapolsek Laweyan, Kompol Edi Wibowo, mengatakan pihaknya masih mendalami kasus tewasnya pekerja proyek tersebut. Dia mengaku sudah meminta keterangan sejumlah saksi yang melihat detik-detik terjatuhnya korban, Toat, 48, warga Bulupitu RT 002/RW 005, Suryokonto Kulon, Pager Ruyung, Kendal. Berdasar kesaksian mereka, korban jatuh dari lantai XXII karena faktor individu.

Menurut saksi, kata Edi, korban jatuh ke lantai XVI akibat tergelincir. Atas dasar itu Edi menyatakan peristiwa itu adalah kecelakaan kerja. Namun, menurut Edi hal tersebut belum kesimpulan akhir.

“Kami juga akan memeriksa pihak perusahaan pelaksana pekerjaan. Petugas setempat sudah kami minta datang ke Mapolsek. Tapi, pemeriksaan belum dapat dilaksanakan karena mereka masih berkabung.

Pemeriksaan itu sedianya untuk mengetahui saat kejadian korban dibekali perlengkapan keselamatan atau tidak,” papar Edi saat dimintai konfirmasi.
Kendati telah mendapat kesaksian korban jatuh akibat tergelincir, lanjut dia, petugas masih mengembangkan penyelidikan untuk menelusuri kemungkinan adanya unsur kelalaian atau faktor lain. Tetapi, apabila dalam perkembangannya tidak ditemukan unsur pidana, kasus tersebut akan dihentikan.

Seperti diberitakan Solopos, Selasa, Toat tewas terjatuh dari lantai XXII gedung yang dibangun PT WKC. Informasi yang dihimpun Espos, kejadian itu bermula ketika Toat menata kayu. Tanpa diduga salah satu kayu ditumpukan menggelinding ke celah. Toat pun bergegas mengejar kayu tersebut. Namun nahas, sebelum berhasil menggapai kayu Toat tergelincir hingga akhirnya terjatuh ke celah. Tubuhnya jatuh di lantai XVI. Dia tewas tak lama setelah berada di RS Panti Waluyo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya