SOLOPOS.COM - Ilustrasi aliran listrik (utilities-me.com)

Kecelakaan kerja terjadi dalam pembangunan gedung baru kampus ISI Jogja.

Harianjogja.com, BANTUL– Dua pekerja bangunan kritis akibat tersengat listrik, saat membangun gedung baru di kompleks Kampus Institut Seni Indonesia (ISI), Sewon, Bantul.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Dua pekerja bangunan yaitu Darmono dan Sriyanto, masing-masing berusia 30 tahun tersengat listrik bertegangan tinggi pada Kamis (20/8/2015) sekitar Pukul 10.45 WIB. Sumadi, 34, rekan korban sesama pekerja bangunan menceritakan, Darmono dan Sriyanto saat kejadian tengah menyemen tembok di bagian luar gedung bertingkat tersebut.

Keduanya berpijak pada perancah atau steger (scaffolding) yang biasa digunakan untuk menyangga pekerja bangunan saat membangun gedung tinggi. Tiba-tiba terdengar suara ledakan dan benda jatuh. Sumadi langsung berlari ke arah suara tersebut. Saat itu dua warga Dusun Gemulung Desa Sobo Kecamatan Nggeyer, Grobogan, Jawa Tengah itu sudah hangus tersengat listrik.

“Waktu saya datang, yang satu [Sriyanto] sudah jatuh ke bawah tidak bergerak, satunya lagi [Darmono] masih tersangkut di atas tapi kondisi sudah gosong,” ungkap Sumadi ditemui Kamis (20/8). Kedua korban dilarikan ke Rumah Sakit (RS) PKU Muhamadiyah Bantul.

Korban Darmono mengalami luka bakar hampir 100%, sedangkan Sriyanto separuh tubuhnya. Darmono menurut Sumadi mengalami luka lebih parah, karena saat arus listrik itu menyengat, ia masih tertahan di atas. Kedua korban yang masih memiliki anak usia balita itu kini dalam kondisi kritis. Keduanya belum sebulan bekerja di Kampus ISI.

Humas Kampus ISI, Estiasari mengatakan, kecelakaan itu terjadi di gedung laboratorium seni yang tengah dibangun. “Gedung itu dua lantai. Kami tidak tahu persis bagaimana kronologinya, tapi diduga karena pekerja bangunan terlalu dekat dengan listrik bertegangan tinggi,” terang Estiasari.

Proyek pembangunan itu dikerjakan oleh kontraktor dari PT Duta Raya Bina Metro. Ia mengklaim, kontraktor telah mengasuransikan tenaga kerjanya dalam program jaminan kecelakaan kerja yang dikelola Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS).

Manajer Proyek PT Duta Raya Bina Metro, Gatot mengklaim tengah sibuk saat media ini meminta konfirmasi ihwal sistem keselamatan kerja yang dijalankan perusahannya. Ia berjanji akan menghubungi kembali di lain waktu. Namun hingga berita ini diturunkan, Gatot tak kunjung memberi klarifikasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya