SOLOPOS.COM - Ilustrasi kecelakaan (JIBI/Solopos/dok.)

Kecelakaan kerja menimpa buruh asal Boyolali, Gino, yang tertimbun tanah longsoran talud saat menggali saluran untuk pipa PDAM.

Semarangpos.com, SALATIGA — Kecelakaan kerja menimpa buruh harian, Gino, 47, asal Desa Gondang, Kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali. Ia tertimbun longsor dari talud parit saat menggali saluran untuk pipa PDAM di Perempatan Salib Putih, Kampung Bendosari, Kecamatan Argomulyo, Kota Salatiga, Jumat (17/6/2016) siang.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Gino sempat tertimbun longsor itu selama dua jam lebih. Untungnya, nyawa Gino masih bisa diselamatkan kendati harus menjalani proses evakuasi yang cukup lama.

Dari informasi di lokasi, kejadian yang dialami Gino ini bermula ketika ia dan ketiga rekannya tengah menggali tanah di dasar parit sedalam dua meter yang digunakan untuk pemasangan pipa PDAM.

Sekitar pukul 11.00, saat galian sudah panjang dan dalam, tiba-tiba talud parit yang menopang tanah jalan itu miring. Meski demikian, korban dan ketiga rekannya tidak menghiraukan hal itu.

Keempat buruh harian itu pun tetap asyik menggali tanah untuk pipa saluran PDAM. Namun, saat mereka tengah serius dengan pekerjaannya, tiba-tiba talud parit itu ambrol hingga mengakibatkan tanahnya longsor.

Sial dialami Gino yang saat itu persis di bawah longsor. Ia pun tertimbun tanah sedalam dua meter mulai dari kaki hingga leher.

“Untungnya saat kejadian itu posisi Gino sedang berdiri. Kalau ia sedang jongkok, sudah pasti semua badannya tertimbun,” ujar salah satu rekan Gino yang berhasil selamat dari musibah itu, Petrus, 51, kepada wartawan di lokasi kejadian.

Melihat Gino tertimbun, Petrus pun langsung berteriak-teriak minta tolong. Warga sekitar dan pengguna jalan yang tengah melintas pun langsung datang ke lokasi untuk memberikan bantuan.

Tak lama kemudian, petugas dari Polres Salatiga juga hadir ke lokasi kejadian. Bersama warga, polisi langsung melakukan evakuasi terhadap korban dengan menggunakan kayu dan bambu sebagai penopang talud yang sudah miring dan berisiko kembali longsor.

Setelah berjuang hampir dua jam, petugas dan warga akhirnya berhasil mengevakuasi korban. Saat dievakuasi korban dalam kondisi lemas hingga harus dilarikan ke rumah sakit terdekat, yakni RS dr. Ario Wirawan.

Kasat Sabhara Polres Salatiga, AKP Saeri, yang memimpin jalannya evakuasi mengakui proses penyelamatan korban memang berjalan cukup lama. Kondisi ini tak lain karena posisi tubuh korban terjepit bebatuan dan tanah talud.

“Karena itu kami harus hati-hati. Selain tubuh korban yang terjepit material, kami juga takut longsornya bisa bertambah saat proses evakuasi,” terang Saeri.

 

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya