SOLOPOS.COM - Ilustrasi jenazah. (JIBI/Solopos/Dok.)

Kecelakaan kereta terjadi Jumat (18/8/2017).

Harianjogja.com, SLEMAN — Pria paruh baya, diduga bunuh diri, ditemukan tewas tertabrak kereta api Sancaka jurusan Yogyakarta-Surabaya di Krajan, Tirtomartani, Kalasan, Jumat (18/8/2017). Korban sudah dalam posisi tidur di tengah rel ketika kereta melintas dan sudah diberikan tanda berulang kali.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Baca Juga : KECELAKAAN KERETA : Pria Paruh Baya Nekat Berbaring di Rel saat Kereta Api Melintas

Manajer Humas PT KAI Daop 6, Eko Budiyanto mengatakan berdasarkan informasi dari masinis, korban tak juga juga bergerak dari posisinya meski kereta sudah membunyikan tanda dari jauh. Ketika dikonfirmasi mengenai kemungkinan bunuh diri, Eko mengaku tak bisa memastikan.

“Indikasinya begitu [bunuh diri] tapi ya tidak tahu pastinya,” ujarnya ketika dihubungi kemarin.

Kereta yang bergerak dari arah barat ke timur itu kemudian tak bisa mengelak dan terpaksa menabrak korban di km 155+2 yang berada di antara Stasiun Maguwoharjo dan Stasiun Brambanan. Kejadian yang terjadi sekitar pukul 06.58 WIB itu kemudian ditindaklanjuti dengan melapor ke petugas sementara jasad korban dibawa ke RS Bayangkara, Kalasan.

Korban diketahui bernama Budi Suranto, 51, warga Tirtomartani, Kalasan yang berprofesi sebagai guru. Serupa, AKP I Wayan Mandra, Kanit Reskrim Polsek Kalasan mengatakan tidak bisa dipastikan apakah kejadian tersebut bisa dikategorikan sebagai bunuh diri atau kecelakaan. Hanya saja, berdasarkan hasil olah TKP, lokasi tersebut merupakan bagian tengah rel dan bukan jalan perlintasan kereta api. “Saya tidak bisa memastikan, faktanya itu[lokasi kejadian] di tengah-tengah rel bukan perlintasan,” jelasnya.

Kendaraan korban juga tidak ditemukan di sekitar lokasi kejadian jika tewasnya Budi dianggap sebagai kecelakaan. Bahkan, kendaraannya diketahui berada di rumahnya. Menurutnya, sulit juga mengkonfirmasi motif korban berada di lokasi itu dari pakaiannya sebab kondisinya sudah rusak. Jika mengenakan pakaian seragam kerja, ada kemungkinan ia sedang terburu-buru berangkat sekolah yang kemudian tersambar kereta.

Jasad guru salah satu SD di Kalasan itu ditemukan mengantongi STNK, SIM, KTP, dan uang sebesar Rp50.000. Semuanya tersimpan rapi di dalam dompetnya. Ikut diamankan pula satu unit ponsel berwarna putih, sepasang sandal, dan kaos berwarna hitam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya