SOLOPOS.COM - Sejumlah warga mengamati empat sepeda motor yang ringsek dan terbakar dalam kecelakaan di sekitar pintu perlintasan kereta api 732 di Dusun Tegalyoso, Banyuraden, Gamping, Sleman, DI. Yogyakarta, Kamis (23/1/2014). Empat orang tewas akibat tertabrak kereta KA Senja Utama Solo dari arah barat. (JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto)

Dari empat korban tragedi perlintasan 732, dua diantaranya merupakan pelajar SMA N 1 Gamping, Sleman. Keduanya adalah Gitri Yudha Widada dan Latifa Silvia Erpriliani. Bagaimana kisahnya berikut laporan wartawan Harian Jogja, Sunartono.

Tidak usah ditanya lagi, perasaan sedih dan kehilangan tentu menghinggapi mereka yang dekat dengan korban. Kodrat manusia yang memiliki rasa seringkali terkuras energinya dalam setiap tragedi maut. Tak terkecuali meninggalnya dua siswa SMA N 1 Gamping, Sleman dalam tragedi perlintasan 732.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Gitri tercatat sebagai siswa kelas XII IPA dan Latifa duduk di kelas XI IPA. Perjalanan untuk menuntut ilmu sekaligus perjalanan hidup keduanya terhenti di perlintasan 732, Tegalyoso, Banyuraden, Gamping, Sleman.
Mereka menjadi korban dalam tragedi terbukanya pintu perlintasan rel yang saat ini masih diselidiki kepolisian siapa yang paling bertanggung jawab.

Ekspedisi Mudik 2024

Keduanya akan dikenang dalam usia muda selama-lamanya. Terhentinya tujuan mulia dalam menuntut ilmu ditandai dengan berserakannya buku-buku mereka. Tampak jelas sebuah buku tulis mata pelajaran Bahasa Inggris milik Latifa Silvia Erprialiani dengan nomor presensi dalam kelas urutan ke-17. Sebuah nomor kebanggaan korban yang menjadi penanda identitas dalam setiap ulangan harian.
Setidaknya Harian Jogja mendapati sekitar tujuh buku milik Latifa yang terlempar keluar ke sebalah selatan perlintasan. Seperti buku pelajaran

Bahasa Inggris, Kimia dan Biologi baik buku cetak maupun tulis. Jika bisa bicara tentu buku-buku itu akan mencari si empunya. Coretan tangan Latifa di sampul dalam buku Bahasa Inggrisnya antara lain, “Wow, she is very beautiful. Come on! We most save this girl”.
Tidak jauh, tinggal 150 meter lagi sebenarnya kedua pelajar itu akan segera lekas sampai sekolah. Jika mereka berhasil melewati perlintasan 732. Saat para guru menunggunya di sekolah untuk mengikuti pelajaran.

Tapi takdir berbicara lain, Tuhan memanggil Latifa dan Gitri, keduanya tidak sampai sekolah untuk menuntut ilmu. Masih ada waktu sekitar 10 menit sebelum lonceng masuk sekolah berbunyi pada pukul 07.00 WIB, pada 06.50 WIB dua pelajar itu terhenti di rel selama-lamanya. Bahkan beberapa pelajar satu sekolah dengan korban ada yang melihat langsung tragedi itu. Ratusan siswa dan guru pun “menjemput” keduanya di rel dalam keadaan sudah tidak bernyawa.

Wajah pelajar yang semula bisa tertawa berbalik menjadi duka. Air mata kian menetes deras, ketika teman-teman terdekat mereka menyaksikan fakta di depan mata. Bahkan saat digelarnya doa bersama di halaman sekolah, nyaris seluruh siswa meneteskan air mata.
Subaryanto, guru yang memimpin doa pun tak kuasa menahan kesedihan. Air matanya menjebol dinding kelopak matanya seiring dengan lafal yang ia ucapkan. Ya, mereka kehilangan Gitri dan Latifa tapi harus mengakui kekuasan serta keagungan-Nya.

Latifa dikenal sebagai siswa yang pandai, suka bergaul dan tidak pilih-pilih teman. Ia juga aktif di Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) di Seksi Pembinaan Kualitas Kesehatan SMA N 1 Gamping. Sedangkan Gitri, kemarin seharusnya menjadi hari pertama masuk karena sebelumnya ia sempat mengalami kecelakaan dan tidak masuk sekolah beberapa hari. Karena itu ia membonceng temannya yang selamat dari maut yakni Ahmad Wido Pratomo. Para guru dan siswa pun mengakui kebaikan keduanya, baik Latifa maupun Gitri.“Dia teman yang paling baik,” ujar Wahyu Yuni Arti kepada Harian Jogja, kemarin.
Meski beda kelas Ayu merupakan teman dekat Latifa. Keduanya dekat karena sama-sama aktif sebagai pengurus OSIS di sekolahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya