SOLOPOS.COM - Mobil Toyota Rush masuk toko kerudung Rabbani di Palur, Karanganyar, Senin (12/3/2018). (Sri Sumi Handayani/JIBI/Solopos)

Mobil Toyota Rush mengalami kecelakaan, menyeret motor lalu menyeruduk toko kerudung di Palur.

Solopos.com, KARANGANYAR — Mobil Toyota Rush warna hitam berpelat nomor B 1310 UKH menyeruduk toko Rabbani di jalan raya Palur Kilometer 5, Ngringo, Jaten, Karanganyar, Senin (12/3/2018) pukul 11.30 WIB.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Tidak ada korban jiwa akibat kejadian itu. Tetapi, kejadian itu menyebabkan sejumlah bagian toko dan barang dagangan porak poranda. Pintu kaca toko, sejumlah kerudung, dan manekin di dalam toko rusak.

Selain itu, satu unit sepeda motor Honda Scoopy berpelat nomor AD 5217 AQF milik salah satu karyawan toko rusak karena terseret mobil saat menabrak toko. Informasi yang dihimpun Solopos.com di lokasi kejadian, mobil dikemudikan warga Ngangkruk RT 003/RW 014, Selokaton, Gondangrejo, Gabriel Garuda Garka, 19.

Mobil melaju dari Karanganyar menuju Solo. Menurut salah satu petugas satpam Bank Mayapada, Ifgiarto, mobil itu sempat berhenti di tepi jalan di depan bank.

“Dia berhenti di dekat tiang listrik lima menit. Saya keluar mau mengarahkan karena saya kira nasabah mau ke bank. Posisi ban depan miring berarti kan mau masuk. Dia klakson. Lalu naik ke parkiran pelan-pelan. Tetapi ke arah toko [Rabbani],” kata Ifgiarto saat ditemui wartawan di lokasi kejadian, Senin.

Mobil Toyota Rush masuk toko kerudung Rabbani di Palur, Karanganyar, Senin (12/3/2018). (Sri Sumi Handayani/JIBI/Solopos)

Mobil Toyota Rush masuk toko kerudung Rabbani di Palur, Karanganyar, Senin (12/3/2018). (Sri Sumi Handayani/JIBI/Solopos)

Mobil tidak berhenti di tempat parkir tetapi menyelonong dan menabrak motor yang diparkir di depan toko. Motor itu milik salah satu karyawan toko, Rizky Eva Yuliana.

“Motor ditabrak, dibawa naik dua tangga lalu masuk toko. Saya mengecek pengemudi di dalam mobil. Mesin masih menyala. Beberapa orang meminta pengemudi mematikan mesin, tapi dia menunduk dan diam. Kami berupaya memecah kaca mobil tetapi gagal. Kaki masih di pijakan gas, satu tangan pegang kunci, tangan satunya memainkan persneling,” kata dia.

Pengemudi mau bekerja sama setelah polisi datang. Dia mematikan mesin mobil dan membuka pintu. Pengemudi dibawa ke ruangan di toko.

Saat kejadian, ada tiga karyawan di toko tersebut. Dua orang berada di meja kasir dan satu orang di dekat pintu masuk. Salah satu karyawan sekaligus pemilik motor, Rizky Eva Yuliana, mengaku masih kaget.

“Tiba-tiba ada mobil naik. Di depan ada Mbak Dewi. Dia langsung berhadapan dengan mobil. Saya lihat ban belakang mobil seperti mengeluarkan api. Kami keluar dan minta tolong. Saya lebih kaget karena motor saya enggak ada. Ternyata tersangkut di bawah mobil. Untung mobil tersangkut motor saya, kalau enggak mungkin lebih parah,” tutur Rizky saat berbincang dengan wartawan.

Sepeda motor miliknya itu baru datang dari diler satu bulan lalu. Dia berharap pemilik mobil mengganti biaya kerugian.

Regional Sales Manager Rabbani Area Jawa Tengah, M. Eko Wibowo R., menuturkan persoalan tersebut sudah diserahkan ke polisi. Mobil dan motor milik karyawan dibawa ke Polres Karanganyar.

“Barang-barang ada yang rusak. Kerugian Rp100 juta. Semua sudah dibawa ke polisi. Kalau proses bagaimana, saya belum tahu. Semua saya serahkan kepada polisi,” ujar dia.

Eko, sapaan akrabnya, memastikan pengemudi mobil tidak hendak berbelanja ke toko. Dia menduga pengemudi hilang kesadaran sesaat sebelum kejadian. “Biar nanti dibuktikan polisi apa penyebabnya,” ujar dia.

Sementara itu, Kanit Laka Satlantas Polres Karanganyar, Iptu Sutarno, mewakili Kapolres Karanganyar, AKBP Henik Maryanto, menuturkan polisi memeriksa pengemudi mobil. Selain itu, polisi memanggil keluarga pengemudi. Informasi yang beredar di lapangan, pengemudi mobil tersebut sakit. Hal itu diduga menjadi penyebab kejadian tersebut.

“Ya ini masih kami periksa di Satlantas. Kami panggil keluarganya. Dugaannya sakit. Keluarga dipanggil untuk memastikan pernyataan pengemudi mobil termasuk nanti mengecek penggunaan obat terlarang dan minuman keras,” tutur Sutarno.

Ditanya tentang dugaan pengemudi menderita penyakit tertentu, Sutarno menjelaskan pengemudi mengaku memiliki jadwal pemeriksaan dengan salah satu rumah sakit di Solo. Dia hendak menjalani tes electroencephalografi. Tes itu untuk mengetahui aktivitas elektrik pada otak.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya