SOLOPOS.COM - Pemandangan Gunung Lawu berselimut awan dilihat dari jalan tembus Tawangmangu, Karanganyar. Foto diambil awal Februari 2017. (Kurniawan/JIBI/Solopos)

Seorang peserta pendakian Gunung Lawu untuk kegiatan spiritual tewas.

Solopos.com, KARANGANYAR — Warga Sidomulyo, RT 003/RW 009, Dawung, Matesih, Karanganyar, Sularno, 55, ditemukan meninggal dunia di salah satu gubuk puncak Gunung Lawu, Hargo Dalem, pada Selasa (22/8/2017).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Tim gabungan sukarelawan dari Karanganyar, Jawa Tengah, dan Jawa Timur mengevakuasi Sularno pada Selasa pukul 10.00 WIB. Sukarelawan terbagi menjadi empat sru. Mereka naik melalui jalur pendakian Cemoro Sewu, Magetan, Jawa Timur.

Sukarelawan dan korban sampai ke Cemoro Sewu pukul 17.22 WIB. “Evakuasi empat sru. Lokasi berada di Hargo Dalem,” kata Ketua Sukarelawan Anak Gunung Lawu (AGL), Rusdiyanto, saat dihubungi Solopos.com, Selasa.

Informasi yang dihimpun Solopos.com, salah satu orang yang tinggal di Hargo Dalem, Marni, menemukan Sularno di salah satu gubuk di Hargo Dalem. Marni melaporkan hal itu kepada AGL di jalur pos pendakian Cemoro Kandang.

Kapolsek Tawangmangu, AKP Riyanto, mewakili Kapolres Karanganyar, AKBP Ade Safri Simanjuntak, menyampaikan Sularno mendaki Gunung Lawu pada Rabu (16/8/2017). Dia mendaki melalui jalur pendakian Cemoro Kandang.

Sularno meninggalkan identitas berupa surat tanda nomor kendaraan (STNK) di pos Cemoro Kandang. “Betul bahwa dia naik sejak Rabu pekan lalu. Diduga pendaki spiritual. Sularno ini penyandang disabilitas. Tunarungu. Dia sudah sering mendaki Gunung Lawu,” tutur Riyanto saat dihubungi Solopos.com.

Riyanto memastikan penanganan kasus itu diserahkan ke Polsek Magetan karena lokasi penemuan korban di Plaosan, Magetan, Jawa Timur. “Dia naik sendirian. Dugaan awal korban meninggal karena kelelahan, kedinginan. Tim medis dan Polsek Magetan berada di lokasi untuk melakukan visum luar,” ujar dia.

Kapolsek menyampaikan keluarga Sularno menjemput jenazah di pos Cemoro Kandang. Menurut dia, keluarga Sularno menolak autopsi. “Keluarga menolak autopsi. Oleh karena itu hanya visum luar. Jenazah langsung diserahkan ke keluarga dan dibawa ke rumah duka untuk dimakamkan.”

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya