SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Istimewa)

Kecelakaan helikopter terjadi di kawasan Dana Toba, pekan lalu.

Solopos.com, MEDAN – Tim SAR gabungan memperpanjang pencarian penumpang helikopter milik PT Penerbangan Angkasa Semesta di perairan Danau Toba Sumatra Utara selama tiga hari.

Promosi Cerita Klaster Pisang Cavendish di Pasuruan, Ubah Lahan Tak Produktif Jadi Cuan

Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol. Helfi Assegaf di Medan, Minggu (18/10/2015), mengatakan, sesuai prosedur tetap Basarnas, operasi pencarian korban jatuhnya helikopter itu dilakukan selama tujuh hari.

Proses pencarian tahap pertama yakni selama tujuh hari telah selesai karena operasi dilakukan sejak 11 Oktober 2015 yang merupakan hari jatuhnya helikopter.

Ekspedisi Mudik 2024

Karena belum seluruh penumpang helikopter dengan jenis EC-10 tersebut ditemukan, kata Helfi, proses pencarian diperpanjang selama tiga hari kedepan.

Namun kekuatan tim pencarian tersebut dikurangi dari 898 orang menjadi 166 orang yang terdiri atas 65 prajurit TNI AD, 32 prajurit TNI AL, 29 personel Polres Samosir, dan 40 petugas Basarnas.

Menurut dia, dalam perpanjangan masa pencarian tersebut, komando pengendalian diambil alih Kepala Kantor Basarnas Sumut Rochmali yang didukung Polres Samosir dan Kodim setempat.

Perpanjangan proses pencarian tersebut didukung 17 unit kapal untuk menyisir perairan dan dua helikopter untuk memantau dari udara. Demikian juga dengan perlengkapan satu unit Remove Operating Vehicle (ROV) atau pendeteksi logam bawah air untuk kedalaman 100 meter.

Bahkan, tim SAR juga menggunakan peralatan Geo Survey milik BPPT untuk mendeteksi keberadaan logam pada perairan dengan kedalaman 1.000 meter.

Hasil akhir selama operasi pencarian tahap pertama adalah penyelamatan seorang korban atas nama Fransiskus, penemuan dua buah jok helikopter, dan satu buah sepatu milik Fransiskus.

Sebelumnya, helikopter milik PT Penerbangan Angkasa Semesta yang terbang dari Samosir, pada Minggu (11/10/2015) pukul 11.33 WIB, menuju Bandara Kualanamu hilang kontak.

Helikopter tersebut terbang dari Siparmahan atau pantai barat Danau Toba melintasi Pematangsiantar menuju Bandara Kualanamu.

Namun pesawat dengan tipe EC-130 PK-BKA yang diisi engineer Heri Purwantono dan tiga penumpang Nurhayanti, Gianto, dan Frans tersebut hilang kontak sebelum tiba di Bandara Kualanamu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya