SOLOPOS.COM - Ilustrasi mayat. (JIBI/Harian Jogja/Antara)

Kecelakaan Gunungkidul dialami pelajar SMP

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL –Setidaknya tiga siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 3 Tepus tewas tenggelam di Telaga Mbamban, Desa Sumberwungu, Kecamatan Tepus, Kamis (6/10/2016) siang. Diduga peristiwa nahas tersebut terjadi karena para korban tidak bisa berenang.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kapolsek Tepus AKP Yuliantor membenarkan adanya kejadian tenggelamnya tiga siswa asal SMP Negeri 3 Tepus. Peristiwa nahas itu terjadi karena korban diduga tidak bisa berenang.

(Baca Juga : KECELAKAAN GUNUNGKIDUL : Tiga Siswa Ditemukan Tewas di Dasar Telaga Mbamban)

Para siswa yang meninggal itu antara lain AJi Saputro,14;  Murgiyono,13, dan Hengki Kurniawan,13. Ketiga korban masih bertetanggan karena berasal dari desa yang sama, yakni Desa Sumberwungu, Kecamatan Tepus.

“Lokasi telaga hanya berjarak 300 meter dari sekolah para korban. Saat kejadian telaga juga sedang ramai dengan anak-anak yang lain,” kata Yulianto saat dihubungi, Kamis kemarin.

Dia menjelaskan, saat kejadian kondisi telaga dalam keadaan penuh air karena pagi hari sebelum peristiwa nahas itu terjadi hujan deras. Sementara itu, dari sisi ke dalaman juga kurang disadari siswa karena lokasi tersebut baru selesai dikeruk, dengan tujuan untuk meninggikan debit air di Telaga Mbamban.

“Awalnya teman korban mengira ketiganya hanya main-main. Namun setelah ditunggu beberapa saat tidak muncul, dua siswa lain yang ikut berenang langsung naik dan segera meminta bantuan,” katanya.

Dia menambahkan, untuk proses pencarian membutuhkan waktu sekitar 30 menit yang melibatkan warga sekitar. Saat ditemukan, para korban ditemukan di dasar telaga dalam kondisi tak bernafas lagi.

“Untuk kepentingan pemeriksaan, jasad korban sebelum diserahkan ke kekeluarga sempat dibawa ke puskesmas dan RS Pelita Husada. Tujuannya untuk memastikan penyebab kematian para siswa,” ujarnya.

Terpisah, Operator Pusdalops BPBD Gunungkidul Agus Triyanto menuturkan, pihaknya belum sempat menerjunkan personel untuk ikut dalam proses evakuasi. Sebab saat masih dalam perjalanan, para korban sudah ditemukan. “Setelah mendapatkan informasi korban tenggelam, kami langsung menerjunkan tim penolong, tapi sebelum tiba di lokasi korban sudah ditemukan,” katanya.

Dia pun berharap agar peristiwa ini jadi pelajaran bersama. Untuk mengantisipasi peristiwa tersebut tak terulang kembali, diharapkan di sekitar telaga di papan rambu peringatan untuk lebih berhati-hati. “Saya kira papan peringatan sangat dibutuhkan agar pengunjung lebih berwaspada lagi,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya