SOLOPOS.COM - Kondisi sedan yang habis terbakar dalam kecelakaan di tol Boyolali, Selasa (8/9/2020) malam. (Istimewa)

Solopos.com, BOYOLALI -- Kecelakaan maut yang terjadi di ruas tol Solo-Semarang perbatasan Colomadu-Boyolali, Selasa (8/9/2020) malam, kembali mengingatkan publik betapa tol bisa menjadi lokasi rawan kecelakaan.

Kecelakaan yang terjadi di KM 485, tepatnya di Desa Mojolegi, Kecamatan Teras, Kabupaten Boyolali itu diduga dipicu laju kendaraaan yang sangat tinggi sementara pengemudi kurang waspada.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kecelakaan ini melibatkan Honda CRV dengan pelat nomor L-1225-I, Mercedez Bens pelat nomor B-2626-HS, truk Hino berpelat nomor B-9973-ON, dan Toyota Hi Ace berpelat nomor L-7940-UA. Dua orang meninggal dunia dalam kecelakaan ini.

Viralkan! Ini Cara Hemat Kuota Internet Pas Nonton Film Streaming di HP

Kecelakaan di tol memang bisa terjadi sebagai akibat dua faktor, yakni kelalaian pengemudi dan kondisi teknis kendaraan.

Dilansir Solopos.com dari Liputan6.com dan Detik.com, Rabu (9/9/2020), berikut beberapa penyebab sering terjadi kecelakaan di jalan tol.

Mobil Melaju dengan Kecepatan Tinggi

Petugas Unit Laka Satlantas Polres Boyolali melakukan olah TKP lanjutan kecelakaan beruntun di ruas tol Solo-Semarang KM 485 pada Rabu (9/9/2020). Kecelakaan itu mengakibatkan dua orang tewas.

Berdasarkan hasil olah TKP sementara, kecelakaan tersebut diduga akibat mobil sedan dan CRV melaju dalam kecepatan tinggi. Sesampai di lokasi kejadian, mobil menabrak truk dari belakang. Mobil sedan oleng ke kanan, lalu tertabrak minibus hingga terguling dan akhirnya terbakar.

Wonogiri Terima Ratusan Dosis Vaksin Rabies Gratis, Ada Apa ya?

Mengantuk atau Kelelahan

Selain disebabkan faktor teknis atau masalah pada kendaraan, kecelakaan di jalan tol juga bisa disebabkan oleh pengemudi. Salah satunya karena mengantuk atau kelelahan sehingga tidak fokus saat mengendarai.

Hal ini seperti yang terjadi di kecelakaan maut tol Semarang-Solo yang melibatkan truk Isuzu berpelat nomor BE 9592 NN dan truk tronton Hino berpelat nomor G 1947 DA pada Rabu (3/6/2020).

Akibat kecelakaan itu, korban meninggal dunia dengan luka di bagian kepala dan kaki kanan. Sementara itu, dua korban lainnya, yakni penumpang dan sopir truk tronton, mengalami luka-luka. Dari hasil olah TKP kecelakaan tersebut diduga akibat supir kelelahan dan mengantuk sehingga tidak fokus saat berkendara.

2 Kontak Erat Pj Sekda Sukoharjo Positif Covid-19

Kelebihan Muatan

Membawa muatan melebihi batas yang ditentukan juga bisa berdampak fatal hingga menyebabkan kecelakaan di tol. Hal ini seperti yang terjadi pada kecelakaan beruntun yang melibatkan puluhan kendaraan di Tol Cipularang pada Senin (2/9/2019).

Setelah dilakukan penyelidikan, diketahui penyebab kecelakaan itu adalah truk yang membawa muatan melebihi batas yang ditentukan. Kondisi ini berdampak pada kinerja rem kendaraan yang tidak bisa berfungsi secara maksimal.

Kondisi Cuaca

Kondisi cuaca ternyata juga sangat berpengaruh terhadap keamanan saat melintas di jalan tol. Saat kondisi hujan deras atau jalanan licin sebaiknya mengurangi kecepatan kendaraan, padahal di tol kendaraan cenderung melaju kencang.

Saat hujan deras kondisi jalanan licin. Jika kurang berhati-hati, kecelakaan di tol pun bisa terjadi. Ini seperti kecelakaan yang terjadi pada bus PO Bima Suci A 7520 CS di Tol Cipularang, Purwakarta, di KM 70.480, Senin (28/1/2019).

Waduh! Covid-19 di Tawangmangu Tertinggi Kedua di Karanganyar

Rem Tidak Berfungsi alias Blong

Kondisi rem yang tidak prima juga menjadi salah satu penyebab terjadinya kecelakaan di jalan tol. Kecelakaan yang disebabkan rem blong seperti yang terjadi pada kecelakaan di KM 92 Tol Cipularang arah Jakarta, Selasa (10/9/2019).

Kecelakaan ini melibatkan dua kontainer. Salah satunya mengalami rem blong sehingga menabrak kontainer lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya