Solopos.com, KARANGANYAR – Dua orang menjadi korban meninggal kecelakaan bus maut rombongan SMK 1 Muhammadiyah Gondangrejo di Tol Madiun-Ngawi, Minggu (8/3/2020). Kedua korban meninggal akibat terjepit dan mengalami luka parah di bagian kepala.
Kedua korban meninggal dalam kecelakaan bus maut itu adalah Bambang Sri Prihatin, 30, asal Klaten, selaku awak bus dan tour leader Aqmarina Amajida, 24, asal Solo. Mereka meninggal di lokasi kecelakaan, di ruas Tol Madiun-Ngawi KM 599-800 B di wilayah Kabupaten Madiun, Jawa Timur.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Dikutip dari kantor berita Antara, Kanit PJR Polda Jatim 6, Nganjuk, AKBP Bambang Hariyono, mengatakan kecelakaan maut terjadi akibat bus menabrak truk.
Detik-Detik PSK Subang Dibunuh Pelanggan Akibat Ejekan Durasi Main di Ranjang
Bus maut pengangkut siswa SMK 1 Muhammadiyah Gondangrejo berpelat AD 1605 BU yang dikemudikan Fajar Supriyadi, 44, warga Klaten, diketahui berjalan dari arah Surabaya menuju Solo di lajur cepat. Bus rombongan siswa SMK Muhammadiyah 1 Karanganyar itu mengalami kecelakaan maut setibanya di KM 599-800 B.
Kala itu, bus melaju dengan kecepatan 80 km/jam.Tiba-tiba bus menabrak bodi belakang truk pengangkut kemiri AG 9760 RN yang dikemudikan Daryono, 51, warga Wilangan, Nganjuk, Jawa Timur.
Akibatnya, truk terguling keluar jalur tol dan muatannya tumpah di lajur kiri. Sedangkan bus berhenti di lajur kanan setelah menabrak truk dengan kerusakan parah di bodi depan.
“Kecelakaan ini diduga karena pengemudi bus mengantuk hingga hilang konsentrasi dan akhirnya menabrak truk,” terang AKBP Bambang Hariyono.
Sementara siswa SMK 1 Muhammadiyah Gondangrejo yang berada di dalam bus maut itu dipastikan selamat dan telah pulang ke rumah masing-masing.
Ibu Meninggal Tapi Tak Menangis, Ini Alasan Baim Wong
Kunjungan Industri ke Bali
Diberitakan Solopos.com sebelumnya, Kepala Tata Usaha (TU) SMK Muhammadiyah 1 Gondangrejo, Sigit Al Hasan, mengatakan kecelakaan terjadi ketika rombongan dalam perjalanan pulang setelah kunjungan industri ke Surabaya dan Bali.
Agenda tersebut diikuti 280 siswa SMK Muhammadiyah 1 Gondangrejo yang terbagi dalam tujuh bus. Dwi Sudiarso, salah satu guru pendamping SMK 1 Muhammadiyah Gondangrejo Karanganyar menjelaskan tidak ada kendala selama perjalanan. Dia pun tidak menyangka ada tragedi bus maut yang dialami siswa SMK 1 Muhammadiyah Gondangrejo.
“Selama perjalanan tidak mogok sama sekali. Semua bagus. Ini peristiwa yang tidak diharapkan semua pihak. Tapi semua murid selamat dan sudah dijemput orang tua. Tidak ada rujukan juga. Semoga semua sehat,” beber dia.