SOLOPOS.COM - Truk fuso yang mengangkut gandum menabrak pelajar SMP hingga tewas di pertigaan Bangak, Banyudono, Boyolali, Rabu (19/10/2016) pagi. (Istimewa)

Kecelakaan Boyolali, seorang pelajar SMP yang tengah menyeberang lewat zebra cross tewas karena tertabrak truk yang menerobos lampu merah.

Solopos.com, BOYOLALI — Seorang pelajar asal Boyolali, Trias Pramutika, 15, warga Nglundu, RT 003/ RW 001, Desa Denggungan, Banyudono, Boyolali, meninggal dunia akibat tertabrak truk saat menyeberang jalan lewat zebra cross di pertigaan Bangak, Banyudono, Boyolali, Rabu (19/10/2016) pagi.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Data yang dihimpun Solopos.com, Rabu, peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 06.15 WIB. Trias menyeberang dari sisi utara jalan hendak menuju sekolah.

Saat itu, siswi salah VII SMP di Boyolali itu membawa sepeda ontel dan memakai kaus olahraga. Ketika lampu sudah menyala merah, korban mulai menyeberangi jalan raya lewat zebra cross.

Namun, baru berjalan beberapa langkah, sebuah truk fuso yang memuat gandum dari arah barat melanggar lampu merah. Truk berpelat nomor AD 1846 CU itu langsung menabrak Trias dan sepeda ontelnya.

Trias tewas seketika di lokasi kejadian. “Hasil penyelidikan awal, sopir truk ini menerobos lampu merah. Korban sudah berada dalam posisi yang benar dan menyeberang jalan di zebra cross,” ujar Kanitlaka Satlantas Polresta Boyolali, Ipda Widodo, saat dihubungi Solopos.com, seusai kejadian.

Sesaat setelah kejadian itu, polisi dan warga langsung mengevakuasi Trias. Sopir truk yang menabrak Trias, Hartanto, langsung ditahan polisi dan menjalani pemeriksaan intensif.

Selain memeriksa sopir asal RT 003/ RW 003, Kelurahan Dukuh, Kecamatan Sidomukti, Salatiga, itu polisi juga memintai keterangan sejumlah saksi di lokasi kejadian. “Kami akan memintai keterangan sejumlah saksi di lokasi yang melihat langsung bahwa sopir ini melanggar lampu merah,” ujar Widodo.

Atas kejadian itu, Widodo mengingatkan pengemudi agar tak meremehkan rambu lalu lintas. Apalagi saat jam sibuk sekolah dan jam kerja di mana banyak anak-anak menyeberang jalan.

“Rata-rata kecelakaan lalu lintas itu berasal dari pelanggaran lalu lintas. Bahayanya kalau orang lain yang menjadi korban,” tegas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya