SOLOPOS.COM - Truk kontainer berpelat nomor B 9047 JM terguling di turunan Tompak, Dukuh Keboan, Desa Sidomulyo, Ampel, Boyolali, Rabu (8/2/2017) siang. (Hijriyah Al Wakhidah/JIBI/Solopos)

Kecelakaan Boyolali, kontainer bermuatan pakan ayam 26 ton terguling.

Solopos.com, BOYOLALI — Kontainer bermuatan pakan ayam seberat 26 ton terguling di turunan Tompak, Dukuh Keboan, Desa Sidomulyo, Kecamatan Ampel, Rabu (8/2/2017) sekitar pukul 13.00 WIB.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Truk kontainer berpelat nomor B 9047 JM itu diketahui tak layak jalan karena berdasarkan olah tempat kejadian perkara (TKP) petugas Satlantas Polres Boyolali, hampir seluruh roda yang dipakai adalah ban roplakan atau ban vulkanisir. Izin kir truk tersebut juga sudah sejak 2014 tidak diperbarui.

Berdasarkan informasi yang diterima Solopos.com, kecelakaan tunggal tersebut bermula saat truk yang dikemudikan Yohanes Tedi, 24, warga Dukuh Getasrejo RT 010/RW 002, Grobogan, Purwodadi, melaju dari arah Semarang. Truk tersebut akan menuju Sragen.

Tiba di turunan Tompak, salah satu roda truk sisi kanan bagian belakang meletus. Laju truk langsung tak terkendali, kemudian oleng hingga keluar jalur. “Laju truk terhenti setelah terjerembap ke parit dengan posisi kontainer terguling dan kepala truk berbalik arah,” kata warga Tompak, Supri, 38.

Kontainer terguling melintang setengah badan jalan. Selain itu, truk mengalami kerusakan parah, empat buah roda bagian belakang terlepas dari badan truk.

Kasatlantas Polres Boyolali, AKP Marlin Supu Payu, melalui Kanitlaka Ipda Sukirdi, menjelaskan berdasarkan olah TKP, roda truk meletus karena roda yang dipakai adalah roda vulkanisir. “Hampir semua roda yang dipakai itu roplakan. Ditambah kondisi kendaraan yang sudah tua, kir sudah tidak diperbarui sejak 2014,” ujar Sukirdi di lokasi kejadian.

Akibat kejadian tersebut, sopir mengalami patah tangan kanan kemudian dilarikan ke RSUD Pandanarang Boyolali. Sementara itu, kecelakaan tersebut menyebabkan arus lalu lintas Solo-Semarang sempat terganggu.

“Tidak sampai menyebabkan kemacetan, namun arus kendaraan jadi padat merayap,” imbuh Sukirdi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya