SOLOPOS.COM - Honda CRV menabrak trotoar sesaat setelah bertabrakan dengan truk pengangkut elpiji 3 kg P.T. Tritra Perkasa perempatan di Kampung Driyan, Kelurahan Siswodipuran, Kecamatan Boyoali Kota, Senin (10/7/2017). (Akhmad Ludiyanto/JIBI/Solopos)

Kecelakaan Boyolali terjadi di perempatan tanpa traffic light di Kampung Driyan, Siswodipuran.

Solopos.com, BOYOLALI--Kecelakaan lalu lintas yang terjadi di perempatan tanpa traffic light di Kampung Driyan, Kelurahan Siswodipuran, Kecamatan Boyoali Kota, Senin (10/7/2017) bukan kali pertama terjadi. Dalam dua tahun terakhir, setidaknya ada lima kejadian kecelakaan yang melibatkan kendaraan roda empat.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sebuah rumah milik keluarga Febriana menjadi sasaran. Saat kecelakaan itu lah rumah yang ditinggali Febriana dan keluarga rusak lebih dari satu kali. Tak hanya kecelakaan kendaraan roda empat, kendaraan roda dua juga terlibat kecelakaan di perempatan itu yang diperkirakan terjadi belasan kali. Hal itu diungkapkan Febriana, 20, warga yang rumahnya berada di salah satu sudut perempatan itu.

“Di perempatan ini sudah terjadi setidaknya lima kali kecelakaan dalam dua tahun. Terakhir ya hari ini [Senin, 10/7/2017],” ujarnya saat ditemui di rumahnya, Senin (10/7/2017), sesaat setelah terjadi kecelakaan yang juga menyebabkan rumahnya rusak akibat terseruduk salah satu mobil.

Dia dan keluarganya pun tidak tinggal diam dengan situasi lalu lintas di dekat rumahnya itu. Menurutnya, sang ayah, Juwari sudah beberapa kali membuat surat permohonan pengadaan traffic light di perempatan itu untuk mengatur lalu lintas dan mengurangi kecelakaan. Namun menurutnya hingga saat ini belum ada respons yang nyata.

Bahkan, surat permohonan itu terakhir kali dibuat pada hari yang sama, sebelum kecelakaan terjadi. “Tadi pagi kami mengirimkan surat kesekian kalinya ke pihak kelurahan, Satpol PP, dan Dinas Perhubungan [Dishub], tapi mungkin belum sempat diterima. Eh, malah sudah ada kecelakaan lagi,” kata Febriana juga nyaris menjadi korban karena berada di dalam kamar saat kecelakaan terjadi.

Beruntung kendaraan yang nyelonong menabrak teras rumahnya tidak merobohkan rumahnya. Dia berharap pihak terkait segera mengambil langkah nyata untuk penanganan lalu lintas di perenpatan itu dan untuk mengurangi kecelakaan.

Sementara itu, Kepala Dishub Boyolali, Untung Raharjo saat dikonfirmasi mengatakan pihaknya menyampaikan apresiasi atas masukan yang diberikan warga atas situasi lalu lintas di kawasan itu. Untung mengaku segera berkoordinasi dengan Satlantas Polres Boyolali mengenai usulan tersebut.

“Kami segera koordinasi dengan Satlantas, apakah sekiranya di perempatan itu perlu dipasangi lampu bangjo atau rambu-rambu lainnya,” ujarnya.

Menurutnya, penempatan rambu-rambu memerlukan kajian mendalam sehingga rambu-rambu yang dipasang itu nantinya sesuai dengan kondisi di sekitarnya.

“Nanti kan akan kami kaji apakah penyebab kecelakaan itu karena tidak ada lampu bangjo atau penyebab lain. Nanti akan kami kaji juga tentang rekayasa lalu lintas di kawasan itu mengingat jumlah kendaraan yang melintas juga semakin banyak,” kata Untung.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya