SOLOPOS.COM - Sedan Honda Accord berpelat nomor AD 8020 KA ringsek setelah menabrak tiang listrik dari beton, Rabu (16/11/2016). (JIBI/Solopos/Istimewa)

Kecelakaan Boyolali, seorang pelajar mengemudikan sedan dan menabrak tiang listrik di Ngemplak.

Solopos.com, BOYOLALI — Sebuah kecelakaan tunggal melibatkan para pelajar terjadi di jalan raya Gejigan-Asrama Haji Donohudan, Dukuh Gatak, Desa Gagaksipat, Ngemplak, Boyolali, Rabu (16/11/2016).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Akibat kejadian itu, tiang listrik yang terbuat dari beton patah dan menimpa mobil sedan yang ditumpangi empat pelajar tersebut.

Informasi yang dihimpun Solopos.com di Mapolsek Ngemplak, peristiwa kecelakaan tunggal itu bermula ketika sebuah sedan Honda Accord berpelat nomor AD 8020 KA meluncur kencang dari arah barat ke timur, Rabu sekitar pukul 14.30 WIB.

Sampai di lokasi kejadian, tiba-tiba sedan oleng ke kiri dan langsung menghantam tiang listrik di tepi jalan. Saking kerasnya tubrukan itu, tiang listrik yang terbuat dari beton patah dan menimpa kendaraan warna hitam itu. Mobil ringsek.

Beruntung, keempat pelajar di dalam sedan selamat semua dan hanya mengalami luka ringan. Sedan dikemudikan Yusa Haris Ramadani, 18, seorang pelajar asal RT 002/RW 002 Desa Donohudan, Ngemplak, Boyolali. Dia mengalami luka di bagian pelipis lantaran terbentur kaca.

Tiga rekan lainnya mengalami luka. Mereka adalah Wahono, 18, warga Dukuh Welar RT 003/RW 009 Desa Pandeyan, Ngemplak, Fredy Prasetyo, 18, asal Dukuh Bangkingan RT 001/RW 006 Desa Manggung, Ngemplak, dan Ari Andi Saputra, 18, asal Dukuh Menggungan, RT 001/RW 003 Desa Sawahan, Ngemplak.

Kapolsek Ngemplak, AKP Ahmad Nadiri, menjelaskan kejadian tersebut sempat membuat arus lalu lintas tersendat. Selain itu, arus listrik di wilayah sekitarnya langsung terputus.

“Anggota kami langsung mengatur lalu lintas dan menghubungi PLN. Tak ada korban jiwa,” jelas dia.

Polisi masih menyelidiki penyebab kecelakaan tunggal tersebut. Belum bisa disimpulkan apakah karena kelalaian manusia atau karena kendaraan yang mengalami kerusakan.

Meski tak ada korban jiwa, namun Nadiri mengingatkan para pelajar yang belum mahir mengendarai kendaraan agar tak main-main di jalanan. Risikonya bukan hanya mereka sendiri, lebih parah dari itu bisa mengancam nyawa pengguna jalan lainnya.

“Kalau menyetir ugal-ugalan, nyawa orang lain yang terancam. Apalagi pengemudinya ini masih remaja,” papar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya