SOLOPOS.COM - Truk molen yang terjungkal di kawasan Rejosari, Desa Terong sejak Senin (19/10) malam, belum berhasil dievakuasi hingga Selasa (20/10/2015) siang. (JIBI/Harian Jogja/Arief Junianto)

Kecelakaan Bantul dialami truk bermuatan besar.

Harianjogja.com, BANTUL-Perusahaan truk dengan tonase tinggi harus lebih selektif dalam memilih sopir, terutama jika rute yang akan dilalui memiliki kontur kemiringan yang ekstrim. Jika tidak, alih-alih bisa mencapai tujuan, truk tersebut bakal terjungkal.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Seperti yang dialami oleh truk bermuatan molen (pengangkut adukan semen), Senin (19/10/2015) malam sekitar pukul 21.00 WIB. Truk bernopol B 9071 SIA itu terjungkal tepat di tikungan kawasan Dusun Rejosari, Desa Terong.

Akibatnya, truk nahas itu keluar jalur dan menabrak beberapa pohon hingga akhirnya menyeruduk sebagian rumah milik warga di sekitar lokasi. Tak hanya itu, kejadian itu juga menyebabkan kenek truk, Langgeng Eko, 37, warga Desa Srimartani, Piyungan meninggal di tempat kejadian lantaran tubuhnya tergencet badan truk.

Seperti dituturkan Kanitlakalantas Polres Bantul Ipda Budi Haryanto, tergulingnya truk itu memang terjadi di tikungan dengan kontur kemiringan yang cukup curam. Dijelaskannya, sebelum terguling, truk yang memuat semen untuk perluasan jalan di sekitar lokasi tersebut memang terlihat oleng saat melintasi tikungan tersebut.

“Dugaan awal sih remnya blong. Tapi ini cuma pengakuan sopirnya saja. Saya tak yakin begitu, karena kondisi kendaraan memang masih bagus kok,” kata Budi saat dihubungi Harianjogja.com, Selasa (20/10/2015) sore.

Namun, dari pemeriksaan sementara, ia mendapatkan fakta bahwa Suradi, 48, warga Depok, Sleman, memang baru pertama kali melintasi area tersebut. Hal inilah yang menjadi penyebab tergulingnya truk tersebut.

Dijelaskannya, ketika hendak menuruni tikungan itu, sopir sepertinya kebingungan dalam menjalankan kendaraannya. Kebutaan sopir terhadap medan yang dilalui kian membuatnya panik.

“Akibatnya, sopir pun kesulitan dalam mengontrol kemudi,” paparnya.

Ia menghimbau kepada perusahaan agar lebih selektif dalam mempekerjakan sopir, khususnya untuk rute-rute sulit seperti di Desa Terong tersebut. Pasalnya, meski kondisi kendaraan prima, namun sopir yang mengendarainya kurang berpengalaman menghadapi kontur medan yang ekstrim, akibatnya bisa fatal.

Hingga berita ini diturunkan, pihaknya masih kesulitan dalam mengevakuasi bangkai truk yang terguling itu. Badan truk yang besar ditambah dengan molen yang penuh dengan muatan semen cair dengan berat mencapai 6 ton menyebabkan proses evakuasi menjadi sulit dilakukan. Untuk itu, pihaknya menyerahkan sepenuhnya penderekan truk itu kepada pihak perusahaan jasa derek. Kemungkinan besar, proses evakuasi hanya bisa dilakukan dengan cara melakukan pemisahan terlebih dulu antara badan truk dan molennya.

Sementara terkait dengan ganti rugi rumah yang mengalami kerusakan akibat terjangan truk itu, pihaknya akan berupaya memediasi antara pemilik rumah dan Pioneer Beton, perusahaan pemilik truk tersebut. “Akan coba kita pertemukan dulu kedua belah pihak,” katanya.

Memang, setelah keluar jalur dan membabat pepohonan, truk itu sempat menyeruduk limasan rumah milik Tukimin, 70, warga RT 03 Dusun Rejosari, Desa Terong yang biasa dipakai sebagai lumbung bahan pangan. “Estimasi kerugian akibat rusaknya bangunan itu sekitar Rp100 juta lebih,” tegasnya.

Terpisah, Kholish, warga Desa Dlingo mengakui bahwa  kondisi jalan di tikungan Rejosari itu sebenarnya sudah cukup bagus dan tidak terlalu curam. Menurutnya, rem blong dan beban yang cukup berat merupakan alasan yang cukup masuk akal.

“Saya rasa kalau rem blong, truk sebesar itu sudah pasti sulit mengendalikannya di jalanan menurun,” kata Kholis.

Menurut informasi yang diterima, truk tersebut kabarnya hendak mengecor jalan di kawasan desa Jatimulyo Kecamatan Dlingo. “Di dekat STM memang sedang ada pengecoran jalan,” imbuh Kholis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya