SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Kecelakaan Bantul, hampir seluruh kasus kecelakaan yang terjadi di area ring road di wilayah Bantul penyebabnya adalah kelalaian pengendara

Harianjogja.com, BANTUL—Area sepanjang ring road sepertinya masih menjadi kawasan rawan kecelakaan lalu lintas, khususnya yang melibatkan kendaraan roda empat atau lebih. Statusnya yang merupakan jalan bebas hambatan ditambah dengan kondisi permukaan jalan yang rata tanpa banyak gelombang, membuat pengendara kerap mengabaikan peraturan lalu lintas yang berlaku.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dari catatan Unit Kecelakaan Lalu Lintas (Lakalantas), nyaris seluruh kasus kecelakaan yang terjadi di area ring road, terutama yang masuk di wilayah Bantul, penyebabnya adalah kelalaian pengendara. Kelalaian ini biasanya dilatarbelakangi oleh hilangnya konsentrasi pengendara saat berada di jalan raya.

“Memang, hilangnya konsentrasi ini merupakan pemicu terbesar kecelakaan lalu lintas. Hampir di semua medan. Terutama di kawasan ring road,” kata Kanitlakalantas Polres Bantul Ipda Budi Haryanto kepada Harianjogja.com, Sabtu (24/10/2015) siang.

Selain itu, pengendara kendaraan roda empat atau lebih juga kerap tak mengindahkan aturan lalu lintas mengenai jarak aman antar kendaraan. Akibatnya, ketika kendaraan di depannya melakukan pengereman mendadak, seorang pengendara yang kaget tentu akan kesulitan dalam mengendalikan laju kendaraannya. Dikatakan Budi, jarak aman untuk kendaraan roda empat atau lebih dengan kecepatan 60 km/jam adalah sekitar 30 meter.

“Jika kurang dari itu, saya tak yakin pengendara bisa menghindar,” tegasnya.

Salah satu buktinya adalah kasus lakalantas yang terjadi di kawasan Ring Road Timur, tepatnya di sekitar penggalan jalan yang ada di Dusun Mudalan, Banguntapan, Sabtu (24/10/2015). Setidaknya ada tujuh unit mobil sekaligus terlibat dalam kecelakaan karambol itu.

“Penyebabnya adalah hilangnya konsentrasi pengendara,” timpal Budi.

Kejadian itu sendiri berawal ketika mobil Toyota bernopol AA 8780 AE yang dikendarai Indro Prasetyo, 25, warga Gabus, Grobogan menabrak bagian belakang mobil Nissan AB 1625 UK yang dikendarai Kun Purwanto, warga Srandakan.

Tabrakan itu tak bisa dihindari setelah Indro Prasetyo tak segera menginjak rem saat mobil Nissan yang dikendarai Kun Purwanto mendadak berhenti lantaran memberikan kesempatan mobil lain yang hendak putar balik di penggalan jalan tersebut.

Tak hanya itu, Nanang Gatot, pengendara Mazda AB 1109 SZ yang ada di belakang mobil milik Indro pun tak segera menginjak rem mobilnya. Alhasil, tabrakan pun tak bisa dihindari.

Beruntung, melihat ada beberapa mobil di depannya yang saling seruduk, Sri Sudaryanto, 34, warga Wonocatur, Banguntapan segera menginjak remnya dalam-dalam. Tapi sayang, dari arah belakangnya, mobil Suzuki AB 1143 CB yang dikendarai Slamet Riyadi, 40, warga Suruh, Semarang justru tak segera mengerem. Akibatnya, mobil itu pun sontak menyeruduk mobil yang ada di depannya.

”Beruntung, tidak ada korban luka maupun jiwa. Hanya kerugian materi saja. Kalau dilihat dari kerusakannya, kerugian bisa mencapai belasan juta rupiah,” kata Ihwan Syarif, salah satu saksi mata.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya