SOLOPOS.COM - Ilustrasi pencarian korban kecelakaan air. (JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto)

Kecelakaan air terjadi kala The Mathematic Adventure Team (Mate) menggelar pra pelatihan dan pendidikan dasar (pradiksar) anggota baru.

Semarangpos.com, SEMARANG — Tanggung jawab atas terjadinya kecelakaan air dalam Pra Pelatihan dan Pendidikan Dasar (Pradiksar) The Mathematic Adventure Team (Mate) Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Negeri Semarang (unnes) mestinya juga ditanggung otoritas perguruan tinggi setempat.

Promosi BI Rate Naik Jadi 6,25%, BRI Optimistis Pertahankan Likuiditas dan Kredit

Unit Pelaksana Teknis (UPT) Hubungan Masyarakat Unnes, Minggu (9/10/2016) malam, akhirnya mengakui pradiksar unit kegiatan mahasiswa pencinta alam di Jurusan Matematika FMIPA itu terselenggara atas izin dekan. Selama beberapa waktu setelah terjadinya kecelakaan air itu, penanggungt jawab kegiatan susur sungai yang berujung musibah hanyutnya tiga mahasiswa itu tak jelas.

Belakangan, Kepala UPT Hubungan Masyarakat Unnes, Hendi Pratama, baru angkat bicara untuk mengakui pradiksar yang berbuntut adanya warga tenggelam itu sudah seizin pihak kampus. “Sudah sepengetahuan pihak fakultas, dalam hal ini Fakultas MIPA Unnes,” kata Hendi Pratama sebagaimana dikutip Kantor Berita Antara di Semarang.

Sebagaimana diwartakan, tiga mahasiswa Unnes yang tengah mengikuti kegiatan pradiksar mapala hanyut saat menyeberang Sungai Segoro, Gunungpati, Semarang. Dua mahasiswa ditemukan selamat, sementara satu mahasiswa masih dalam pencarian.

Hendi Pratama memaparkan kegiatan penerimaan anggota baru The Mathematic Adventure Team (Mate) yang bernaung di bawah Himpunan Mahasiswa Jurusan Matematika (Himatika) itu diikuti 29 orang. Sebanyak 13 orang di antara mereka adalah mahasiswa baru.

“Dari keterangan yang kami dapat dari panitia, kejadian itu berawal saat para peserta kegiatan itu mencoba menyeberangi sungai di daerah Kalisegoro, Gunungpati, untuk menuju curug [air terjun kecil] yang ada di kawasan itu,” katanya.

Saat mereka mulai menyeberangi, kata dia, sebenarnya arus Sungai Segoro tidak terlalu besar, namun mendadak arus sungai menjadi deras atau air bah sehingga membuat peserta kehilangan keseimbangan dan terkena arus sungai. Dari 13 mahasiswa baru peserta kegiatan itu, lanjut dia, sembilan peserta dinyatakan dalam kondisi baik, tiga peserta mengawali luka ringan dan dirawat di klinik terdekat, sementara satu orang belum ditemukan.

“Yang belum ditemukan adalah Kurnia Dwi, 17, dari Program Studi Statistika Terapan dan Komputasi [Staterkom] FMIPA Unnes,” katanya. Tim Gabungan dari Basarnas, kepolisian, satuan keamanan dan mahasiswa masih melakukan pencarian secara intensif, sementara posko pencarian dipusatkan di PKMU BEM Unnes.

Sementara itu, Komandan Basarnas Jawa Tengah Hardi Amanurijal membenarkan masih ada satu korban yang belum ditemukan atas nama Kurnia Dwi. Ia menjelaskan pencarian terhadap korban bernama Kurnia Dwi terpaksa dihentikan karena kondisi cuaca yang kurang baik.

Hardi menuturkan jarak pandang di sekitar aliran sungai terbatas dan kondisi masih hujan sehingga pencarian akan dilanjutkan besok pagi.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya