SOLOPOS.COM - Ilustrasi tenggelam. (Medicalnewstoday.com)

Kecelakaan air mendominasi musibah di Jawa Tengah sepanjang 2016

Semarangpos.com, SEMARANG – Tahun 2016 baru berjalan selama tiga bulan. Meski demikian, kasus kecelakaan (laka) air yang terjadi di wilayah Jawa Tengah (Jateng) tergolong cukup tinggi.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Berdasarkan laporan Basarnas Kantor Search And Rescue (SAR) Semarang, selama 2016 ini telah terjadi kecelakaan air di Jateng sebanyak 28 kasus. Dari 28 kasus itu telah jatuh korban sebanyak 33 jiwa baik yang hanyut di sungai, tenggelam di laut atau pun embung.

Ekspedisi Mudik 2024

Dari laporan Basarnas Kantor SAR Semarang yang diterima Semarangpos.com, Selasa (8/3/2016), 28 kasus kecelakaan air itu terdiri dari 16 kejadian di sungai, kemudian delapan kejadian di laut dan lima kejadian di embung,

“Selama bulan Januari hingga Maret itu kami telah menangani 47 kejadian musibah yang meliputi kecelakaan air, bencana tanah longsor, kebakaran maupun lainnya. Di antara semua kejadian itu, paling banyak adalah kecelakaan air, yakni sebanyak 28 kasus atau 60% dari semua kejadian yang kami tangani,” ujar Kepala Basarnas Kantor SAR Semarang, Agus Haryono, kepada Semarangpos.com.

Curah Hujan Tinggi
Agus menilai tingginya kecelakaan air itu tak lepas dari musim penghujan yang turun awal tahun ini. Selain itu, curah hujan yang tinggi juga membuat debit air di banyak sungai di Jateng mengalami peningkatan dengan ketinggian air naik mencapai 1 meter.

Agus mengungkapkan lagi, dalam beberapa kejadian hal yang tidak terdugapun bisa terjadi, seperti yang dialami Danang, 7, asal Jebres, Solo.

Ia mengalami musibah saat bermain di selokan yang biasanya berkedalaman 50 cm. Namun, saat kejadian tinggi debit airnya meningkat akibat guyuran hujan lebat dan membuatnya hanyut terbawa arus hingga ke Tuban, Jawa Timur (Jatim).

Insiden yang sama juga dialami Walimah, 60, yang hanyut saat menyebrangi anakan Sungai Beringin. Sungai yang memiliki lebar dua meter itu biasanya hanya memiliki kedalaman tak sampai 50 cm.

Namun, saat kejadian nenek itu tak menyadari jika kedalaman air itu bertambah usai diguyur hujan lebat. Alhasil, ia pun hanyut terbawa arus yang kencang dan cukup dalam.

 

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya