SOLOPOS.COM - Ilustrasi orang tenggelam. (JIBI/Semarangpos.com/Doc.)

Kecelakaan air Sragen, seorang pelajar MI Sribit tewas setelah terseret arus air Bengawan Solo.

Solopos.com, SRAGEN — Seorang bocah asal Dukuh Cermo RT 011, Desa Sribit, Kecamatan Sidoharjo, Sragen, Disvario Vandistro Brata, 10, ditemukan tim search and rescue (SAR) dalam kondisi tak bernyawa di perairan Bengawan Solo, Dukuh Kijon RT 004, Desa Sribit, Sidoharjo, Sragen, Jumat (10/3/2017) pukul 16.00 WIB.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pelajar Kelas IV MI Muhammadiyah Sribit itu meninggal dunia lantaran terseret pusaran arus air saat bermain di pinggir Bengawan Solo. Informasi yang dihimpun Solopos.com, Jumat petang, semula Divario bermain bersama lima temannya. Mereka ada yang memancing dan ada pula yang mandi di sungai.

Disvario termasuk salah satu bocah yang ikut mandi di sungai itu mulai pukul 14.00 WIB. Mereka tak menyadari adanya pusaran air yang mengarah ke kedung di dekatnya. Saat mandi itulah, Disvario tiba-tiba terseret arus dan masuk dalam pusaran air itu. Sontak, anak-anak lainnya berteriak meminta tolong.

“Ada warga yang sempat datang dan mencoba menolong dengan bantuan bambu. Namun, anak itu terbawa ke dalam sungai. Warga segera meminta bantuan tim SAR dari PMI dan BPBD [Badan Penanggulangan Bencana Daerah]. Pencarian dilakukan cukup lama. Baru pada pukul 16.00 WIB, jenazah anak itu ditemukan di lokasi yang berjarak 8 meter dari lokasi kejadian,” ujar Kapolsek Sidoharjo, AKP Agus Taruna, mewakili Kapolres Sragen AKBP Cahyo Widiarso saat dihubungi Solopos.com, Jumat.

Kendati jarak penemuan jenazah dan tempat kejadian perkara cukup dekat, wilayah penemuan jenazah itu sudah berbeda dukuh dengan tempat kejadian. Dia menyampaikan sebenarnya kondisi air tidak banjir tetapi karena ada kedung dengan pusaran air membuat anak itu tenggelam. Dia mengatakan anak-anak yang bermain itu tinggal di pinggiran sungai itu.

“Saya datang sendiri ke lokasi bersama tim Puskesmas Sidoharjo. Seperti biasa, saya melakukan pemeriksaan visum luar dan tidak menemukan tanda-tanda penganiayaan. Jenazah diserahkan kepada orang tuanya. Ibunya shock berat. Bahkan minta saya untuk menghidupkan kembali anaknya. Ya, saya bisa maklum kondisi orang tua yang kehilangan anaknya,” tutur Kapolsek.

Disvario merupakan anak sulung dari dua bersaudara. Adiknya masih balita. Mereka anak dari pasangan Deni Tribata dan Endang. Kepala Desa Sribit, Sutaryo, menambahkan jenazah Disvario akan dimakamkan pada Jumat malam. Dia sudah meminta warga menggali liang kubur di permakaman umum.

“Kebetulan lokasi makamnya dekat sehingga pada malam ini juga dimakamkan. Peristiwa itu memang karena kelalaian orang tua. Jarak sungai dengan perkampungan itu sekitar 200 meter dan warga tidak memperhatikan mereka saat bermain,” tambahnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya