SOLOPOS.COM - Warga berkerumun menyaksikan proses evakuasi Audi, bocah berumur tiga tahun asal Sanggringan, Ngunut, Jumantono, yang jatuh ke sumur, Kamis (25/8/2016) siang. (Istimewa/Dokumentasi Polsek Jumantono)

Kecelakaan air terjadi di Karanganyar saat seorang anak balita tewas karena jatuh ke sumur.

Solopos.com, KARANGANYAR – Seorang bocah bawah lima tahun (balita) asal Dusun Sanggringan RT 002/RW 002, Ngunut, Jumantono, Karanganyar, bernama Audi, 3, meninggal dunia karena jatuh ke dalam sumur, Kamis (25/8/2016).

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Peristiwa nahas itu terjadi sekitar jam 09.00 WIB. Sebelum jatuh ke sumur, korban bermain tak jauh dari sumur di samping Masjid Baitul Al Iklas. Kedalaman sumur sekitar 20 meter, dan diameter satu meter. Saat itu korban bermain bersama saudaranya yang juga seumuran. Mereka bermain pasar-pasaran. Ibunda korban, Ny. Mul, yang berprofesi sebagai guru di Karanganyar, sedang mengajar di sekolah.

Ayah korban, Ngadiman, dan kakek korban, Warso, bekerja di ladang. Di rumah, korban yang berjenis kelamin perempuan, diasuh neneknya, Karmi. Korban adalah anak pertama dari dua bersaudara.

Saat orang tua bekerja, adik korban dititipkan kepada tetangga. Informasi yang diperoleh Solopos.com dari jejaring sukarelawan tanggap bencana, sesaat sebelum kejadian, korban bermain bersama saudaranya. Sedangkan sang nenek sedang mipili [memetik kacang dari tangkainya] di depan rumah. Setelah selesai dengan pekerjaannya, sang nenek mengecek keberadaan korban. Betapa kaget sang nenek mengetahui cucunya tidak ada.

Sejurus kemudian dia memberi tahu para tetangga, dan mencari keberadaan korban. “Korban ditemukan sudah tidak bernyawa di sumur,” ujar sukarelawan tanggap bencana, Supriyanto.

Evakuasi jasad korban dilakukan oleh personel Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karanganyar. Evakuasi jenasah dilakukan dengan cara turun ke sumur menggunakan tali.

Kapolres Karanganyar, AKBP Ade Safri Simanjuntak, melalui Kapolsek Jumantono, AKP Suryanto, mengonfirmasi adanya anak balita yang meninggal dunia karena jatuh ke sumur.

Menurut dia kejadian tersebut murni kecelakaan, bukan karena tindak kejahatan. Pihak keluarga menolak jasad korban diotopsi. “Pihak keluarga sudah menyatakan secara tertulis,” ujar dia.

Suryanto menjelaskan proses evakuasi jenasah korban oleh personel BPBD berlangsung sekitar satu jam. Saat berhasil dievakuasi, kondisi korban memang sudah tidak bernyawa.

“Saat berhasil diangkat keluar sumur korban sudah meninggal. Kan sudah cukup lama di sumur. Proses evakuasi korban saja memakan waktu sekitar satu jam lebih sedikit,” imbuh Suryanto.

Sedangkan Kasi Trantib Kecamatan Jumantono, Suyatno, menuturkan jenasah korban dimakamkan pihak keluarga Kamis sore. “Pemakaman langsung sore ini [kemarin],” kata dia.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya