SOLOPOS.COM - Sejumlah pegawai Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura melihat kontes pisang kapok kuning, Selasa (9/12/2014). (Harian Jogja/David Kurniawan)

Pemkab Bantul sedianya bakal memfokuskan program pelatihan One Village One Product (OVOP) untuk komoditas unggulan pisang tahun ini di Kecamatan Kretek

 

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Harianjogja.com, BANTUL-Pemkab Bantul sedianya bakal memfokuskan program pelatihan One Village One Product (OVOP) untuk komoditas unggulan pisang tahun ini di Kecamatan Kretek.

Populasi tanaman pisang di Bantul diklaim mencapai 720.256 batang dengan tingkat produksi 10.803, 84 ton per tahun.

Kepala Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikananan Bantul, Pulung Haryadi mengatakan jika pisang memang merupakan buah unggulan Bantul.

“Mudah dibudidayakan di Bantul, juga potensial untuk meningkatkan perekonomian,” katanya ketika dimintai konfirmasi, Senin (12/4/2018). Untuk tahun ini, pihaknya akan fokus pada pengembangan pisang bibit Sidomulyo.

Bukan sekedar penanaman, pengembangan juga dilakukan untuk pemanfaatan daun, pelepah, bonggol, dan buahnya. Masyarakat akan diajak menjual pisang produksinya bukan cuma dalam bentuk segar namun juga polahan. Beragamnya produk olahan pisang saat ini dinilai memberikan potensi akan dampak ekonomi yang bisa dibawa.

Dengan pengolahan yang baik, petani juga bisa mendapatkan keuntungan yang jauh lebih baik. Pengelolaan pisang yang optimal mulai dari pembibitan hingga pemasaran akan memberikan pendapatan yang jauh lebih banyak.

Dampak lainnya juga terciptanya lapangan pekerjaan bagi masyarakat. Pulung mengatakan potensi ekonomi ini akan ditopang dengan beberapa kegiatan dari pemerintah termasuk pula pelatihan OVOP atau Produk Andalan Setempat (PAS).

Imawan Eko Handriyanto, Kasie Penyuluhan Disperpautkan Bantul menjelaskan jika program pelatihan PAS akan dilakukan di lokasi sentra berupa pemanfaatan pekarangan, pengembangan pembibitan, festival pisang, pelatihan olahan, promosi, pameran, dan pembangunan outlet pemasaran.

“Pelatihan tahun ini rencananya di Kecamatan Kretek,” tambahnya. Tahun sebelumnya, pelatihan serupa dilakukan di kelompok tani Plebengan, Sidomulyo, Bambanglipuro.

Lebih lanjut, Imawan menerangkan jika di kecamatan itu kini sudah tumbuh berbagai usaha yang memanfaatkan tanaman pisang tersebut. Varietas yang dikembangkan antara lain pisang raja, ambon, koja, dan kapok.

Setiap jenisnya ini memiliki keunggulan tersendiri dengan manfaatnya masing-masing. Hasilnya, pisang tersebut sudah banyak dijadikan olahan seperti ceriping, dodol pisang, sale, kolak, dawet dan carang gesing.

Bahkan, dikatakan jika penjualannya produk asal Bambanglipuro ini sudah sampai ke tingkat nasional. “Harapannya nanti bisa seperti itu pula,” tambahnya.

Perkembangan pariwisata Bantul juga positif juga dinilai menjadi peluang pemasaran yang bisa dimanfaatkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya