SOLOPOS.COM - ilustrasi (Dok/JIBI/Solopos)

Kebutuhan rumah warga Solo diharapkan bisa dipenuhi dengan pembangunan rumah susun sederhana sewa (rusunawa).

Solopos.com, SOLO-Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) di Solo kian dimiati masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Bahkan, hingga bulan ini, daftar tunggunya membeludak hingga 800 keluarga.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Hal itu diungkapkan Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Rumah Sewa Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Solo, Toto Jayanto, saat ditemui solopos.com di ruang kerjanya, Senin (2/11/2015). Menurut Toto, kini Pemerintah Kota (Pemkot) Solo sedang menyelesaikan pembangunan rusunawa di Mojosongo, Jebres untuk blok B yang direncanakan selesai akhir Desember 2015. Sedangkan blok A sudah selesai dan ditempati para penyewanya.

Ekspedisi Mudik 2024

Ia menambahkan masing-masing rusunawa memiliki kapasitas 98 kamar yang terdiri atas 96 kamar untuk umum dan dua kamar untuk difabel. “Saat ini, kami sudah membangun delapan rusunawa yang sudah ditempati. Namun, jumlah itu belum bisa memenuhi kebutuhan hunian untuk MBR karena daftar tunggunya mencapai 800 keluarga. Padahal, satu blok rusunawa hanya bisa menampung sekitar 100 keluarga,” katanya.

Banyaknya peminat tersebut membuatnya lebih selektif untuk menentukan siapa saja yang boleh menempati rusunawa. Beberapa faktor yang dipertimbangkan adalah keseriusan mereka untuk menempati rusunawa dengan memantau perkembangannya ke dinas. Juga dari sisi administrasinya dengan surat pengantar dari RT, RW, dan kelurahan terkait kondisi ekonomi dan tempat tinggalnya.

“Banyaknya daftar tunggu itu dipengaruhi semakin banyaknya tingkat kebutuhan hunian penduduk di Solo. Untuk itu, kami sangat selektif menentukan penghuninya. Misalnya, ada dua calon penghuni yang merupakan pasangan suami istri dengan status MBR. Pasangan pertama belum memiliki anak, sedangkan pasangan kedua memiliki satu anak. Maka, kami memilih pasangan yang sudah memiliki anak,” ujarnya.

Jadi, lanjut dia, selain memberikan kebutuhan hunian untuk masyarakat dengan lingkungan yang bersih, sehat, dan nyaman, Pemkot juga ingin membina para keluarga kecil di masyarakat. Nantinya, keluarga kecil tersebut bisa menabung dari penghasilannya setiap bulan sehingga ke depan kehidupan mereka bisa lebih sejahtera.

Terkait banyaknya kebutuhan rusunawa tersebut, tahun depan Pemkot berencana membangun dua blok rusunawa di dekat kawasan Putri Cempo, Mojosongo. Di lokasi itu ada sekitar satu hektare lahan kosong. Saat ini, rencana itu tengah diajukan ke Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat untuk anggarannya.

Biaya sewa untuk para penghuni pun tidak ada yang naik yakni mulai Rp70.000/bulan hingga Rp100.00/bulan yang disesuaikan dengan kamar di masing-masing lantai. Lantai paling atas merupakan yang termurah, sedangkan lantai paling bawah merupakan yang termahal.

Selain rusunawa, Pemkot juga telah membangun rumah deret di sekitar Mangkunegaran untuk 44 keluarga. Rumah deret tersebut diperuntukkan para warga di sekitar Bantaran Kali Pepe. “Kalau rumah deret tujuannya penataan kawasan sekitar Kali Pepe sehingga warga tidak menghuni tanah bantaran. Mereka juga bisa membuk usaha karena kami menyediakan kios untuk berjualan,” imbuh Toto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya