SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Solopos/Dok)

Ilustrasi (Dian Dewi Purnamasari/JIBI/SOLOPOS)

WONOGIRI--Kebutuhan pupuk jenis ZA di Kabupaten Wonogiri melebihi alokasi.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Berdasarkan data Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UMKM setempat, penyaluran pupuk ZA telah mencapai 291 ton lebih tinggi dari alokasi tahunan. Data itu juga menyebutkan alokasi ZA tahun 2012 sebanyak 3.350 ton, sedangkan penyalurannya sampai Oktober 2012 mencapai 3.641 ton atau 108,7% dari alokasi.

Tidak menutup kemungkinan, penyaluran pupuk ZA semakin tinggi mengingat masa tanam (MT) I telah dimulai. Kendati demikian, distributor pupuk tersebut masih bisa memenuhi kebutuhan petani.

“Memang melebihi alokasi tahunan, tapi berdasarkan keterangan distributor pupuk, mereka tidak kesulitan mendapatkan pupuk ZA. Sepertinya produsen masih punya stok barang,” ungkap Kepala Bidang (Kabid) Perdagangan, Joko Pramono, mewakili Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UMKM Wonogiri, Sumardjono, kepada Solopos.com, Minggu (16/12/2012).

Sebelumnya, saat ditemui di ruang kerjanya, akhir pekan kemarin, Joko menjelaskan pupuk ZA termasuk pupuk paling laris tahun ini.  Setahun silam, pupuk ZA juga tercatat paling laris. Tahun 2011 penyaluran pupuk ZA menembus 3.327 ton, atau 151,6% dari total alokasi yang hanya2.195 ton. Meskipun pemerintah melalui Peratuan Gubernur (Pergub) Nomer 90/2011 telah menaikkan alokasi pupuk ZA pada 2012 menjadi 3.350 ton, ternyata kebutuhan petani lebih tinggi lagi.

Harga Naik

Selain ZA, tahun 2011 pupuk SP 36 juga sangat diminati dengan penyaluran mencapai 5.245 ton atau 129,3% dari alokasi tahun itu. Sementara pada tahun 2012, pupuk SP 36 rupanya kurang dibutuhkan petani. “Sampai Oktober 2012, penyalurannya baru 2.958 ton atau 62% dari alokasi,” ujar Joko.

Lebih jauh pada 2012, Joko melihat ada tren baru di kalangan petani, yakni ketertarikan memakai pupuk organik. Berdasarkan data pihaknya, penyaluran pupuk organik sampai Oktober 2012 mencapai 2.874 ton atau 94% dari alokasi 2012. Pada 2011, penyaluran pupuk organik selama setahun hanya 1.501 ton atau 32,8% dari alokasi.

Menanggai persoalan pupuk, Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura Wonogiri, Guruh Santoso, ditemui terpisah memastikan sejauh ini tidak ada kendala di lapangan. Menurutnya, kebutuhan pupuk petani pada MT I kali ini dapat tercukupi dengan baik, termasuk kebutuhan pupuk ZA.  Soal harga, dia mengakui ada sedikit kenaikan. Namun Guruh meyakinkan kenaikan harga itu wajar.

“Pantauan kami tidak ada yang kurang, semua terpenuhi. Harganya juga. Kalau pun naik sedikit Rp2.000 atau Rp3.000 [dari harga eceran tertinggi], saya kira itu tidak masalah karena harga itu diperhitungkan dengan ongkos untuk mengantarkan pupuk sampai ke tempat petani,” bebernya.

Seperti diketahui, pemerintah melalui Peraturan Menteri (Permen) Pertanian Nomor 87/Permentan/SR.130/12/2011 telah menetapkan harga eceran tertinggi pupuk masing-masing ZA Rp1.400/kg, Urea Rp1.800/kg, SP 36 Rp2.000/kg, NPK Phonska Rp2.300/kg dan pupuk organik Rp500/kg.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya