SOLOPOS.COM - Tim gabungan Pemkot dan Polresta Solo melakukan inspeksi mendadak di agen Elpiji PT Hari Patra Jl Ring road, Mojosongo, Jebres, Solo, Rabu (15/6/2016). Sidak tersebut untuk menjamin keamanan dan distribusi Elpiji 3 Kg kepada konsumen menjelang Lebaran. (Sunaryo Haryo Bayu/JIBI/Solopos)

Kebutuhan pokok Solo, tim gabungan Pemkot menemukan agen dan pangkalan yang menjual gas melon di atas HET.

Solopos.com, SOLO–Tim gabungan Pemerintah Kota (Pemkot) Solo melakukan inspeksi mendadak (sidak) di sejumlah pengecer, pangkalan dan agen elpiji 3 Kg di Kota Bengawan, Rabu (15/6/2016) pagi. Petugas masih menjumpai pangkalan dan agen elpiji yang nekat menjual gas bersubsidi di atas harga eceran tertinggi (HET).

Promosi BI Rate Naik, BRI Tetap Optimistis Penyaluran Kredit Tumbuh Double Digit

Temuan itu dijumpai tim gabungan Pemkot Solo saat menyisir pangkalan gas melon yang ada di Jl Gunung Slamet, Kadipiro Solo. Di pangkalan tersebut, gas melon dijual seharga Rp16.000/tabung atau lebih tinggi dari HET yang ditetapkan PT Pertamina seharga Rp15.500/tabung.

Pemilik pangkalan, Cahyo, mengaku tidak begitu paham dengan peraturan HET tersebut. Dia akhirnya mendapatkan teguran dari tim gabungan Pemkot Solo yang terdiri atas Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Solo, Bagian Perekonomian dan Bagian Hukum Setda Solo, Polresta Solo, Satpol PP, dan perwakilan lima pemerintah kecamatan di Solo.

“Elpiji 3 kg saya jual Rp16.000/tabung. Iya nanti saya langsung turunkan ke harga Rp15.500/tabung,” ujar Cahyo setelah mendapatkan teguran dari tim gabungan, Rabu.

Setiap hari dia mendapatkan gelontoran 100 tabung elpiji dari agen PT Diah dan Agus. Petugas juga mendapati temuan Cahyo  membeli gas melon seharga Rp14.500/tabung dari agen tersebut. Harga itu lebih mahal dibandingkan harga jual agen ke pangkalan ditetapkan PT Pertamina seharga Rp14.250/tabung.

Tim gabungan langsung mendatangi agen elpiji PT Diah dan Agus yang berlokasi di Jl. D.I. Panjaitan No. 24 Solo. Di gudang tersebut, petugas hanya berhasil menjumpai salah satu karyawan agen elpiji. Namun, karyawan tersebut mengaku harga jual agen ke pangkalan adalah seharga Rp14.250/tabung.

“Setiap hari kami mendistribusikan sekitar 1.680 tabung elpiji 3 kg ke 67 pangkalan dan harganya Rp14.250,” ucapnya. Namun, petugas tetap memberikan teguran agar agen tetap menaati peraturan HET yang ditetapkan PT Pertamina.

Sementara, di tingkat pengecer, petugas menemukan gas elpiji yang dijual seharga Rp18.000/tabung. Namun, petugas hanya mendata pengecer elpiji tersebut karena pengawasan gas melon hanya terbatas hingga tingkat pangkalan.

Salah satu pengecer di Kadipiro, Santi, mengaku mendapatkan gas elpiji 3 kg seharga Rp16.000/tabung. “Saya dikirimi dari pangkalan itu harganya sudah tinggi Rp16.000/tabung, saya menjualnya Rp18.000/tabung,” jelasnya kepada tim gabungan, Rabu.

Kepala Bidang (Kabid) Perdagangan Disperindag Solo, Sri Redjeki Sapardina Kusumo Wardani, mengaku Pemkot hanya bisa memberikan teguran dan melakukan pengawasan terhadap agen serta pangkalan elpiji. Pemberian sanksi terhadap agen dan pangkalan merupakan wewenang dari PT Pertamina.

Kepala Seksi Perdagangan Dalam Negeri Disperindag Solo, Teguh Puji Harjanto, menuturkan sidak tersebut dilakukan untuk mengawasi peredaran gas melon menjelang Lebaran. Selain itu, pengawasan dilakukan untuk mengantisipasi kenaikan harga gas melon di pasaran yang terlalu tinggi.

“Kami mengimbau agar pangkalan maupun agen tetap menjual HET sesuai peraturan, tidak boleh melebihi HET. Kalau memang ada harganya elpiji 3 kg harus diturunkan sesuai HET dan akan kami ingatkan. Tadi ada pangkalan yang kami ingatkan karena menjual seharga Rp16.000/tabung dan kami minta menurunkan harga hingga Rp15.500/tabung. Sanksinya berat jika tetap nekat, bahkan bisa dicabut izinnya,” tuturnya.

Menurutnya, pengawasan serupa akan terus dilakukan hingga menjelang Lebaran. Pengawasan dilakukan oleh tim intern Disperindag. Selain itu, dalam sidak tersebut tim gabungan juga melakukan sidak di agen PT Hari Patra Jl  Ringroad Mojosongo, namun tidak menemui masalah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya