SOLOPOS.COM - ilustrasi (JIBI/dok)

040313_SOLO_HARGA BAWANG PENGARUHI INFLASI_BUR1

Ilustrasi bawang merah (Dok/Solopos)

Solopos.com, SOLO — Harga bawang merah di pasar cenderung fluktuatif. Naik turunya harga tersebut disebabkan cuaca yang tidak menentu beberapa waktu terakhir.

Promosi Efek Ramadan dan Lebaran, Transaksi Brizzi Meningkat 15%

Pedagang bawang merah di Pasar Legi, Dodo, 41, mengatakan harga bawang merah saat ini kisaran Rp19.000-Rp20.000 per kilogram dari sebelumnya Rp17.500-Rp18.000 per kilogram.

Kenaikan tersebut disebabkan pengiriman barang yang tidak pasti beberapa waktu terakhir karena terpengaruh cuaca sehingga ada beberapa bawang petani yang tidak bisa dipanen.

“Desember-Januari nanti kemungkinan harga [bawang merah] akan semakin mahal karena saat itu merupakan musim hujan sehingga banyak petani yang tidak bisa menanam bawang merah. Kalaupun menanam biasanya tidak bisa memanen karena rusak akibat air hujan,” ujarnya saat ditemui wartawan di tempat usahanya, Senin (21/10/2013).

Dodo mengaku biasanya mengambil bawang merah dari Jatim dan Jogja. Dia mengatakan tidak mengambil dari Brebes karena biasanya di ekspor ke Thailand.
Sedangkan harga bawang putih menurut Dodo, cenderung stabil. “Harganya naik Rp500 per kilogram tapi hal itu wajar jadi masih stabil,” tuturnya.

Dia menjelaskan harga bawang putih sinco saat ini di kisaran Rp8.000 per kilogram dan kating sekitar Rp10.000 per kilogram.

Hal yang sama juga diungkapkan pedagang bawang yang lain, Purwanto, 38. Menurut dia, hanya bawang bombay yang harganya stabil, yakni Rp20.000 per kilogram.

Kenaikan harga juga terjadi pada harga cabai. Pedagang cabai, Heri, 35, menyampaikan harga rawit merah naik Rp1.000 per kilogram menjadi Rp31.000 per kilogram. Begitu pula dengan harga rawit hijau naik dari Rp11.000 per kilogram menjadi Rp15.000 per kilogram. Kalau rawit putih cenderung stabil di harga Rp12.000 per kilogram.

“Harga lombok hijau besar turun dari Rp17.000 per kilogram menjadi Rp11.000-Rp12.000 per kilogram sedangkan merah besar turun dari Rp40.000 per kilogram menjadi Rp33.000 per kilogram,” kata Heri.

Penurunan harga tersebut menurut Heri karena banyaknya stok barang di pasar sedangkan permintaan cenderung sama. Banyaknya stok tersebut dipicu panen raya yang ada di Boyolali. Namun dia memprediksi saat musim hujan nanti harga akan kembali naik mengingat sawah biasanya terendam air sehingga gagal panen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya