KEBUTUHAN POKOK : Harga Minyak Goreng Meroket

Solopos.com, SOLO--Harga minyak goreng di pasar tradisional Kota Solo meroket. Dari informasi para pedagang, kenaikan harga minyak goreng ini sudah terjadi sejak sepekan terakhir.

Hari Sutarti, 63, menyampaikan harga minyak curah super naik paling tinggi. “Dari sebelumnya Rp11.500 per kilogram menjadi Rp15.500 per kilogram,” kata Hari, saat ditemui solopos.com, di kiosnya, Senin (18/11/2013).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Selain harga minyak goreng curah super, minyak goreng biasa juga mengalami kenaikan. Minyak goreng biasa naik dari Rp11.000 per kilogram menjadi Rp11.500 per kilogram. “Kami tidak tahu ya kenapa koq bisa naik. Yang jelas ini naiknya sangat tinggi, konsumen juga sudah mulai mengeluh,” ujar dia.

Menurutnya, kenaikan harga minyak goreng ini sangat berpengaruh terhadap penjualan. Apalagi, ini bertepatan dengan bulan Sura. Biasanya, pada bulan Sura pasar sepi.

Pedagang lainnya, Anna, juga menyampaikan hal yang senada. Menurutnya, kenaikan harga minyak goreng ini di luar kebiasaan. Karena, pada bulan Sura saat pasar sepi biasanya harga komoditas turun. “Tapi ini malah naik. Terutama minyak goreng. Minyak goreng curah super ini naik Rp4.000 dari Rp11.500 per kilogram menjadi Rp15.500 per kilogram.”

Menurutnya, kenaikan harga minyak goreng curah ini disebabkan karena naiknya harga kelapa nyiur sebagai bahan baku minyak goreng. Pada musim hujan seperti sekarang ini, jelas dia, harga kelapa mengalami kenaikan bahkan potensi panenan turun. “Ini yang mungkin menyebabkan harga minyak naik,” jelas dia.

Selain curah, minyak goreng kemasan juga mengalami kenaikan. Menurut Anna, kenaikan terjadi per Senin kemarin. Distributor minyak goreng kemasan, kata dia, menyampaikan bahwa harga minyak goreng kemasan mengalami kenaikan 5% dari harga sebelumnya.

“Jadi kalau dirata-rata, harga minyak goreng kemasan naik sekitar Rp500 per liternya.”