SOLOPOS.COM - Pedagang dan pembeli ayam kampung beraktivitas di pusat perdagangan ayam Pasar Ngebong, Boyolali Kota, Rabu (29/6/2016). (Hijriyah Al Wakhidah/JIBI/Solopos)

Kebutuhan pokok Boyolali, harga ayam kampung di Pasar Ngebong stabil tinggi.

Solopos.com, BOYOLALI–Harga ayam kampung di sentra perdagangan ayam Pasar Ngebong, Boyolali Kota, masih stabil tinggi.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Harga ayam kampung telah mengalami kenaikan yang cukup signifikan sejak sebelum Puasa. Selama Puasa, harga ayam kampung tak kunjung terkoreksi. Bahkan pedagang memprediksi harga ayam kampung bakal meningkat mendekati Lebaran.

Informasi yang dihimpun Solopos.com, saat ini harga ayam kampung jantan berkisar Rp90.000-Rp100.000/ekor. Sedangkan ayam kampung betina rata- rata Rp70.000/ekor.

Salah satu pedagang ayam kampung di Pasar Ngebong, Suranti, 61, menjelaskan harga ayam kampung sudah tinggi sejak sebelum Puasa atau bulan Ruwah saat perayaan Sadranan. “Saat itu harga ayam kampung sudah naik sekitar Rp15.000/ekor,” kata Suranti, saat ditemui Solopos.com, Rabu (29/6/2016).

Soal peningkatan penjualan, Suranti juga menyebut saat ini mulai terjadi peningkatan. Dalam sehari, dia mampu menjual ayam kampung baik jantan maupun betina sebanyak 25 ekor naik dari hari-hari biasa sebanyak 20 ekor. Pembeli ayam kampung bukan hanya dari pembeli tetap yaitu pedagang pengepul asal Semarang maupun pengusaha warung makan dari wilayah Boyolali.

“Kalau dijual kepada pedagang pengepul memang untungnya lebih sedikit tapi mereka pasti akan membeli semua ayam yang saya bawa.”

Pedagang ayam kampung asal Musuk, Tukiyem, 56, mengatakan sepekan sebelum Lebaran, harga ayam kampung masih stabil, kisaran Rp90.000-Rp100.000/ekor. “Kalau untuk pelanggan harganya bisa lebih murah Rp5.000 hingga Rp10.000/ekor,” kata Tukiyem.

Menurut dia, suasana pasar ayam di Ngebong tetap ramai meskipun harga ayam stabil tinggi. Tingginya konsumsi ayam saat Puasa membuat pengusaha warung makan menambah jumlah pembelian. Pembelian juga banyak dari warga biasa yang membutuhkan ayam untuk kegiatan hajatan di rumah. Selain itu, konsumen juga berasal dari warga yang memang berniat memelihara ayam kampung di rumah.

Dalam sehari, Tukiyem mampu menjual ayam sebanyak 10 ekor. Tukiyem biasa mendapatkan ayam kampung dari peternak asal Musuk. “Kalau mendekati Lebaran ini seberapapun stok ayam, pasti habis. Hari ini bawa 10, delapan sudah habis, yang dua tunggu pelanggan lainnya datang.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya