SOLOPOS.COM - Ilustrasi pupuk bersubsidi (JIBI/Solopos/Dok.)

Harianjogja.com, BANTUL–Dinas Pertanian (Dispertan) Bantul melakukan realokasi jatah pupuk untuk bulan Januari karena kebutuhan pukuk kimia di lapangan sedang meningkat.

Langkah realokasi dilakukan menyusul kebutuhan pupuk meningkat melebihi jatah yang diatur dalam peraturan bupati (Perbup).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kepala Seksi Sarana Produksi dan Data Statistik Dispertan Bantul Bimo Ariwibowo mengatakan, langkah realokasi sudah tepat dilakukan sesuai ketentuan manakala ada perubahan kebutuhan pupuk kimia bagi kelompok tani di lapangan.

“Kami melakukan realokasi karena kebutuhan pupuk Januari ini cukup tinggi dari peraturan bupati yang mengatur kebutuhan pupuk tiap bulannya di Bantul. Realokasi ini langkah untuk menghindari kelangkaan pupuk di tingkat pengecer,” kata Bimo, baru-baru ini.

Bimo menampik adanya kelangkaan pupuk yang tengah diperlukan sebagian petani Bantul di tengah musim tanam berlangsung. Di sejumlah wilayah pertanian di Bantul masa tanam petani tidak serentak seperti hanya daerah pertanian tadah hujan.

Ketersediaan air di Bantul mendukung. Saat ini sebagian petani ada yang tengah mulai menanam, masa tengah tanam, bahkan panen.

“Jadi kebutuhan pupuk di lapangan untuk setiap bulan tidak tentu dan ada langkah realokasi dengan menambah jatah pupuk dari jatah bulan lain,” tambah Bimo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya