SOLOPOS.COM - Ilustrasi bantuan air bersih (JIBI/Solopos/Antara/Andreas Fitri Atmoko)

Kewajiban pemasangan SR baru untuk Masayarakat Berpenghasilan Rendah sudah selesai dilakukan beberapa waktu lalu.

Harianjogja.com, WONOSARI – Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Handayani sudah menyelesaikan pemasangan 1.166 Sambungan Rumah (SR) baru untuk keluarga berpenghasilan rendah di Gunungkidul. Sebagai ganti dari pemasangan itu maka dalam waktu dekat perusahaan pelat merah ini akan mendapatkan hibah Rp3,5 miliar dari pusat.

Promosi Antara Tragedi Kanjuruhan dan Hillsborough: Indonesia Susah Belajar

Direktur Teknik PDAM Tirta Handayani Wastono mengatakan, kewajiban pemasangan SR baru untuk Masayarakat Berpenghasilan Rendah sudah selesai dilakukan beberapa waktu lalu. Pemasangan ini, kata dia, sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan hibah dari pemerintah. Oleh karenanya, dengan selesainya kegiatan pemasangan, PDAM tinggal menunggu transfer dana dari pusat senilai Rp3,5 miliar. “Kita masih tunggu pencairan itu,” kata Wastono kepada wartawan, Kamis (22/9).

Dia menjelaskan, hibah yang diterima PDAM bukan pertama yang diterima. Ini lantaran, di tahun lalu bantuan sudah diberikan dan kemungkinan program hibah untuk MBR masih akan berlanjut di tahun depan.

“Dalam waktu tiga tahun [2015-2017] kita mendapatkan hibah Rp10,5 miliar [setiap tahun dikucurkan Rp3,5 miliar]. Jadi dengan program yang ada, kita tinggal melaksanakan untuk di tahun depan,” ungkapnya.

Menurut dia, pemasangan SR baru di 2017 sama dengan tahun ini, yakni dengan target 1.166 SR. Antusiasme warga untuk ikut dalam program ini sangat tinggi, Wastono mencontohkan, di tahun ini pemohon yang mengajukan sampai 2.000 pengajuan, namun dari sisi kuota hanya ada 1.166 SR baru. “Dari pengajuan yang masuk kita seleksi dan juga verifikasi untuk kelayakan menerima bantuan. Sebab program ini dikhususkan untuk warga yang kurang mampu,” katanya.

Sementara itu, Direktur Utama PDAM Tirta Handayani Isnawan Fibriyanto menambahkan, proses pemberian hibah harus melalui verifikasi dari Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) DIY. Diharapkan proses verifikasi ini bisa berlangsung minggu depan sehingga dana dari pusat bisa segera dicairkan. “Secara prinsip, kewajiban kita sudah dilaksanakan seperti pembentukan perda untuk payung hukum bantuan atau pun pemasangan SR baru. Saat ini [kemarin] kami tinggal nunggu proses verifikasi untuk kepastian mendapatkan hibah tersebut,” kata Isnawan.

Dia menjelaskan, bantuan hibah senilai Rp3,5 miliar akan digunakan untuk perbaikan infrastruktur yang dimiliki sehingga mutu pelayanan dapat ditingkatkan.Dana itu rencananya digunakan untuk penambahan jaringan pipa, instalasi SR baru hingga pengadaan mesin pompa. “Sudah dibuat perencanannya, namun untuk pelaksanaan masih menunggu pencairan hibah dari pusat,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya